Kamis, Desember 13, 2007

Muhammad & Kristus

Kitab Injil penuh dengan kisah mu’jizat yang dilakukan oleh Yesus Kristus, dan di dalam Injil tersebut, tidak di lainnya, disangka terletak dalil Keilahiannya. Bahkan sebenarnya inti ajaran agama Kristen itu adalah mu’jizat; jika Yesus tidak bangkit dari antara yang mati, maka kepercayaan dan ajaran Kristen niscaya akan sia-sia belaka. Kewajiban agama, ajaran yang normal dan kebangkitan rohani tidak terdapat kecuali mu’jizat dan mu’jizat saja yang terdapat pada Injil tersebut. Orang mati dibangkitkan dari kubur, banyak orang sakit disembuhkan, air dirobah jadi anggur, roh jahat dilenyapkan, dan banyak sekali perbuatan yang aneh-aneh dilakukan. Demi berdalih, maka catatan di berbagai Injil tersebut secara harfiah dikira benar; tapi apa pengaruh dari semua itu terhadap kehidupan orang-orang yang pernah menyaksikan segala mu’jizat aneh tersebut? Mu’jizat dalam kehidupan seorang Nabi harus bisa meyakinkan orang terhadap hakikat risalahnya dan harus meyakinkan pula pikiran orang biasa bahwa dengan memiliki kekuatan yang luar biasa itu dia harus diikuti risalah rohani. Dia harus membawa perubahan akhlak dan rohani yang menjadi tujuan utamanya, dan mu’jizat itu hanya diperlukan demi menunjang tujuan tersebut. Yang pertama-tama harus diperhatikan adalah mu’jizat itu harus memiliki makna tujuan akhir, sedangkan mu’jizat seperti itu cuma berakhir pada dirinya sendiri saja. Jadi mu’jizat itu harus dibuktikan dengan pengaruh yang dihasilkannya.

Pertanyaan paling penting bagi kita karenanya: dengan mengira Yesus melakukan segala mu’jizat atau keajaiban-keajaiban yang menakjubkan seperti tercantum di dalam Injil, apa hasilnya? Seberapa besar keberhasilan yang ia capai dalam mentransformasi manusia? Salah satu Injil mengatakan kepada kita bahwa Yesus telah diikuti oleh sejumlah besar orang sakit yang semuanya disembuhkan, lainnya lagi mengatakan banyak sekali yang disembuhkan. Sekarang, jika yang dinyatakan itu benar, maka tak seorang pun di negeri itu akan tersisa untuk beriman kepada Yesus. Sungguh tak masuk akal bahwa mereka yang menyaksikan perbuatan luar biasa yang dilakukan Yesus Kristus itu malah dia sendiri ditolak dan dituduh sebagai seorang pendusta. Mereka melihat bahwa orang-orang yang sakit disembuhkan dan yang mati dihidupkan kembali tapi mengapa mereka masih saja tidak beriman kepadanya bila tak ada satu keajaiban pun yang ditempa? Dan betapa anehnya meskipun sejumlah besar manusia disembuhkan, tapi mengapa tak seorang pun percaya kepada Yesus, meskipun Injil memberitahukan kepada kita bahwa kepercayaan itu adalah kondisi paling prima untuk kesembuhan; karena jika sejumlah besar manusia itu percaya kepada Yesus, niscaya dia akan diikuti oleh lebih banyak lagi ketika saat penyalibannya dari sekedar kenyataan yang telah terjadi, maka saat itu pun niscaya cukup besar untuk merobohkan kekuasaan pada waktu itu.

Tapi apakah yang kita dapati? Para pengikut Yesus itu menyedihkan sekali, bukan hanya dalam jumlah, tapi juga dalam hal karakter. Dari sejumlah limaratus orang yang mengikutinya dia hanya memilih duabelas orang saja yang duduk dalam duabelas kedudukan terhormat yang bisa dipercaya untuk bekerja di hadapan Tuannya, dan yang duabelas orang ini benar-benar sangat lemah karakternya, yang paling menonjol dari mereka adalah Petrus yang pernah mengingkari Yesus sebanyak tiga kali karena merasa takut diperlakukan keras oleh para musuh, dan ia tak ragu-ragu mengutuk yang kutukan itu dia anggap hanya untuk mengelak saja. Lain-lainnya lagi bahkan tidak mau mendekati Yesus, sementara salah seorang yang terpilih dari mereka berbalik menjadi pengkhianat. Dalam suatu peristiwa paling awal ketika Yesus meminta kepada mereka untuk berdo’a baginya, beliau dapati semuanya tertidur lelap. Sering sekali beliau memberi peringatan keras kepada mereka karena tak memiliki iman. Jika di dunia ini segala mu’jizat dilakukan oleh Yesus, dan bila mereka pernah menyaksikannya, tidakkah perkara itu akan berkesan? Tapi buktinya Yesus tidak bisa membawa perubahan berarti, baik kepada para sahabatnya apalagi kepada para musuhnya, ini cukup untuk menjadi bukti dan saksi bahwa kisah segala keajaiban itu sebenarnya hanyalah rekayasa belaka.

Kegetiran hasil yang dicapai oleh Yesus Kristus meskipun dibarengi segala kisah keajabian yang dianggap hebat itu, tak ada artinya bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh Nabi Besar Dunia yang muncul di negeri Arab. Di hadapan Nabi Suci adalah bangsa yang belum pernah samasekali mendapat petunjuk kebenaran, di antara mereka itu belum pernah ada seorang Nabi pun yang pernah muncul sebelum beliau, usaha mereformasi mereka baik yang dikerjakan oleh Yahudi maupun Kristen terbukti gagal total. Bangsa ini, baik kebudayaan materi maupun moral, telah tenggelam ke jurang kehinaan dan kebobrokkan, berabad-abad lamanya suara para pembaharu hanya jatuh menimpa telinga tuli. Namun dalam waktu yang kurang dari seperempat abad saja, perubahan ajaib telah membalikannya. Kejahatan yang sudah begitu tua dilenyapkan, kedunguan dan klenik khayali diganti dengan kecintaan terhadap ilmu dan keintelektualan. Dari segala unsur manusia yang pecah berantakan yang tidak mengenal apa itu namanya bangsa, tumbuh menjadi suatu bangsa yang hidup bersatu dan menjadi bangsa yang termaju di antara berbagai bangsa yang besar-besar di dunia dari keadaan yang tak mempunyai kekuasaan apa pun yang kemudian ilmu pengetahuannya menjadi obor dunia selama berabad-abad. Ketahuilah bahwa kemajuan material itu adalah akibat dari perubahan batin, perubahan akhlak dan sudah tentu utamanya adalah perubahan atau transformasi rohaniah dimana hal ini tidak ada persamaannya dan tidak pernah pula disaksikan di belahan dunia lainnya. Baik dalam bidang akhlak, moral maupun material, Muhammad saw membangkitkan suatu bangsa dari keterpurukkan ke tingkat kemajuan yang luar biasa. Kebalikan dari ini, apa yang diperbuat Yesus Kristus? Di hadapan beliau sudah terpampang bangsa Yahudi yang sudah pandai membaca kitab-kitab suci dan pernah berpengalaman melakukan kebajikan yang paling tidak dalam bentuk lahiriahnya saja. Beliau juga sudah mendapati bahwa bangsa itu hidup di bawah pemerintahan yang berbudaya dengan peradaban material demi menunjang kemajuannya. Meskipun dengan adanya kemajuan tersebut, beliau tetap tidak bisa menghasilkan perubahan sedikit pun terhadap kehidupan bangsa tersebut apalagi secara keseluruhan. Jika akibatnya begitu menyedihkan, maka sudah pasti tidak mungkin ada sesuatu yang dikerjakan secara menakjubkan. Dalam hal inilah, kisah segala keajaiban atau mu’jizat yang aneh-aneh itu jelas sekali hanya berupa rekayasa semata atau hanya berupa perkara yang dilebih-lebihkan saja dari keadaan yang sebenarnya demi menutupi borokborok kegagalan yang jelas-jelas kelihatan di depan mata.

Kritik yang menelaah Injil menunjuk kepada kesimpulan yang sama. Markus 8:12 berisi tanda-tanda pengingkaran yang nyata:

“Dan ia mengeluh dalam hatinya, dan berkata, Mengapa generasi ini meminta keajaiban? Sungguh aku katakan kepadamu. Tak akan ada keajaiban yang akan diberikan kepada generasi ini”.

Pernyataan yang sama dikemukakan di dalam Injil lainnya. Lihatlah Matius 12:39; 16:4 dan di dalam Lukas 11:29.

“Beberapa orang ahli Taurat dan kaum Parisi menjawab sambil berkata, Tuan, kami ingin melihat keajabian darimu. Tapi dia menjawab dan berkata kepada mereka, Generasi yang jahat dan berzina ini meminta keajaiban; tidak akan ada keajaiban apa pun yang akan diberikan kepadamu, kecuali keajaiban dari nabi Yunus” (Matius 12:38-39).

Di sini kita ditunjukkan pengingkaran yang begitu nyata bahwa di sana tidak ada suatu tanda keajaiban pun kecuali keajaiban Nabi Yunus, yang ini dipahami oleh beberapa komentator Injil dengan arti keajaiban ajaran, yang oleh lainnya dipahami sebagai tetap tinggal di kuburan (yakni tetap hidup sebagaimana Yunus) selama tiga hari tiga malam. Jika Yesus telah melakukan keajaiban-keajaiban yang adiluhung, mengapa kaum Parisi meminta keajaiban dan mengapa Yesus menolak untuk memberikan keajaiban tersebut? Dalam menjawab permintaan mereka itu, beliau seharusnya menunjuk kepada ribuan saksi yang telah disembuhkannya; yang pada faktanya kerumunan massa yang ada di sekeliling beliau itu harus bisa membungkam pertanyaan orang-orang tersebut dengan bukti mereka sendiri. Tapi tidak ada sesuatu pun yang terjadi. Para komentator Injil berkata bahwa kaum Parisi mereka meminta keajaiban luar biasa dan bukan penyembuhan orang-orang yang sakit “karena mereka sudah biasa melakukan hal itu”. Jika itu memang benar begitu, maka jelas sekali bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit itu bukan dalam hal yang luar biasa. Dan mengapa Yesus tidak menunjuk kepada orang-orang yang dibangkitkan dari kematian?

Lagi, Markus memberitahukan kepada kita bahwa Yesus tidak bisa berbuat sesuatu yang luar biasa sewaktu di Nazareth, beliau hanya menyembuhkan beberapa orang yang sakit: “Dia tidak bisa mengerjakan sesuatu yang luar biasa, dia hanya menyembuhkan beberapa orang yang sakit dengan meletakkan tangannya di atas mereka, lalu menyembuhkan mereka”. Ini pun menunjukkan bahwa Yesus tidak mampu melakukan mu’jizat yang aneh-aneh, dan menyembuhkan beberapa orang yang sakit tersebut itu cuma pekerjaan biasa saja. Pernyataan ini cukup menjadi bukti bahwa kisah perbuatan yang ajaib serta aneh-aneh itu, sekali lagi, hanya rekayasa belaka, atau paling tidak, ya cuma dilebihlebihkan saja.

Rabu, Desember 12, 2007

Kontradiksi Injil

Berikut artikel menarik dari:http://garamdunia.tripod.com/INKONSISTENSI & KONTRADIKSI ALKITAB * :* Alkitab yang dijadikan bahan kajian disini adalahAlkitab cetakan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun1999Mana yang lebih dulu diciptakan, siang-malam ataumatahari ?a. Hari pertama, Tuhan menciptakan cahaya, lalumemisahkan terang dan gelap. DinamaiNya terang itusiang dan gelap itu malam (Kejadian 1: 3-5)b. Pada hari ke empat, matahari baru diciptakan(Kejadian 1: 14-19)Mana yang lebih dulu diciptakan, pohon atau manusia ?a. Pohon diciptakan sebelum manusia diciptakan(Kejadian 1: 11-12, 26-27)b. Manusia diciptakan sebelum pohon diciptakan(Kejadian 2: 4-9) Mana yang lebih dulu diciptakan, hewan atau manusia ?a. Burung diciptakan sebelum manusia diciptakan(Kejadian 1: 24-27)b. Manusia diciptakan sebelum hewan diciptakan.(Kejadian 2: 7, 19)Jika manusia mempunyai keturunan, berdosa atau tidak ?a. Tuhan menyuruh manusia untuk berketurunan (Kejadian1: 28)b. Tuhan menganggap wanita yang melahirkan berdosa,sehingga anak yang lahir harus disucikan (Imamat 12:1-8)Tuhan puas atau tidak dengan ciptaanNya ?a. Puas (Kejadian 1: 31)b. Kecewa (Kejadian 6: 5-6)Tuhan dikenal sebagai The Lord/Yahweh/Yehova pada eraMusa atau sebelumnya ?a. Jauh sebelum era Musa (Kejadian 2: 4, 4: 26, 12: 8,22: 14-16, 26: 25)b. Tuhan baru menyatakan diriNya kepada Musa, dansebelumnya belum dikenal (Keluaran 6: 2-3)Waktu Adam memakan buah larangan, seharusnya pada hariitu Adam mati atau tidak ?a. Tuhan melarang Adam memakan buah larangan, jikadilanggar maka Adam akan mati hari itu juga (Kejadian2: 17)b. Adam memakan buah larangan itu, dan tetap hidupselama 930 tahun (Kejadian 5: 5)Tuhan selalu menunjukkan keadilan atau tidak ?a. Tuhan menerima korban persembahan dari Habel, tapiTuhan menolak persembahan dari Kain tanpa sebab yangjelas (Kejadian 4: 4-5)b. Tuhan selalu menunjukkan keadilan dan Dia tidakmemandang semua manusia dengan sepihak (II Korintus19: 7, Kisah Para Rasul 10: 34, Roma 2: 11)Tuhan maha melihat atau tidak ?a. Tuhan mencari dan bertanya lokasi seseorang(Kejadian 3: 8-10, 4: 9)b. Tuhan dapat melihat semuanya dan tidak ada yangtersembunyi dari penglihatannya. (Amsal 15: 3, Yeremia16: 17, 23: 24-25, Ibrani 4: 13)Bisa sembunyikah manusia dari hadapan Tuhan ?a. Manusia dapat pergi dari hadapan Tuhan (Kejadian 3:8, 4: 16)b. Setiap orang tidak dapat sembunyi dari hadapanTuhan. Tuhan memenuhi langit dan bumi. (Yeremia 23:23-24)Berapa pasang hewan yang harus dibawa ke atas bahteraNuh ?a. Satu pasang dari segala hewan tanpa kecuali(Kejadian 6: 19-22, 7: 8-9, 7: 14-16)b. Tujuh pasang dari segala hewan yang tidak haram dansepasang dari segala hewan yang haram (Kejadian 7:2-5)Tuhan menghendaki kekacauan atau tidak ?a. Di Babel, Tuhan mengkacaubalaukan bahasa di seluruhbumi (Kejadian 11: 9)b. Paulus berkata bahwa Tuhan tidak menghendakikekacauan (I Korintus 14: 33)Siapakah anak Daud yang kedua?a. Kileab (II Samuel 3: 2-3)b. Daniel (I Tawarikh 3: 1)Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atautidak?a. Ya (II Samuel 5: 13-16)b. Tidak (I Tawarikh 14: 3-7)Berapa anak-anak Daud dari gundik di Yerusalem?a. 11 orang yaitu Syamua, Sobab, Natan, Salomo,Yibhar, Elisua, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada danElifelet (II Samuel 5: 13-16)b. 13 orang yaitu Syamua, Sobab, Natan, Salomo,Yibhar, Elisua, Elpelet, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama,Beelyada dan Elifelet (I Tawarikh 14: 3-7)Di kota mana Daud mengambil tembaga?a. Betah dan Berotai (II Samuel 8: 8)b. Tibhat dan dari Kun (I Tawarikh 18: 8)Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamatkepada Daud?a. Yoram (II Samuel 8: 10)b. Hadoram (I Tawarikh 18: 9-10)Dari orang bangsa apa saja Daud mengambil perak danemasuntuk Tuhan?a. Aram (II Samuel 8: 11-12)b. Edom (I Tawarikh 18: 11-12)Siapakah panitera (sekretaris) Daud?a. Seraya (II Samuel 8: 15-17)b. Sausa (I Tawarikh 18: 14-16)Berapakah tentara berkuda tawanan Daud?a. 1700 orang (II Samuel 8: 4)b. 7000 orang (I Tawarikh 18: 4)Berapa ekor kuda kereta yang dibunuh Daud?a. 700 ekor (II Samuel 10: 18)b. 7000 ekor (I Tawarikh 19: 18)Yang dibunuh Daud, pasukan berkuda atau pasukan jalankaki? a. 40.000 pasukan berkuda (II Samuel 10: 18) b. 40.000 pasukan berjalan kaki (I Tawarikh 19: 18)Siapakah panglima musuh yang tewas di tangan Daud? a. Sobakh (11 Samuel 10: 18) b. Sofakh (I Tawarikh 19: 18)Daud memerangi Israel atas hasutan Tuhan atau atasbujukan ibiis ?a. Tuhan murka lalu menghasut Daud (II Samuel 24: 1) b. Setan bangkit lalu membujuk Daud (I Tawarikh 21: 1)Siapakah kepala Triwira pengiring Daud? a. Isybaal, orang Hakhmoni (II Samuel 23: 8) b. Yasobam bin Hakhmoni (I Tawarikh 11: 11)Kepala Triwira Daud membunuh berapa orang? a. 800 orang (II Samuel 23: 8) b. 300 orang (I Tawarikh 11: 11)Berapakah angkatan perang Daud dari orang Israel? a. 800 orang (II Samuel 24: 9) b. 1.100.000 orang (I Tawarikh 21: 5)Berapakah angkatan perang Daud dari orang Yehuda? a. 500.000 orang (II Samuel 24: 9) b. 470.000 orang (I Tawarikh 21: 5)Berapakah kandang kuda milik Salomo (Sulaiman)? a. 40.000 kandang (I Raja-raja 4: 26) b. 4000 kandang (II Tawarikh 9: 25)Berapa mandor pengawas kerajaan Salomo (Sulaiman)? a. 3300 mandor (I Raja-raja 5: 16) b. 3600 mandor (II Tawarikh 2: 2)Berapa bat air di Bait Suci buatan Salomo? a. 2000 bat air (I Raja-raja 7: 26) b. 3000 bat air (II Tawarikh 4: 5)Berapakah jumlah keturunan Yakub seluruhnya? a. 66 jiwa (Kejadian 46: 26) b. 70 jiwa (Keluaran 1: 5)Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan ? a. Kelinci (Imamat 11: 6) b. Kelinci hutan (Ulangan 14: 7)Yang diharamkan, babi ataukah babi hutan ? a. Babi hutan (Ulangan 14: 8, Imamat 11: 7) b. Babi (Yesaya 66: 17)Berapa lama Yoyakhin menjadi raja di Yerusalem? a. 3 bulan (II Raja-raja 24: 8) b. 3 bulan 10 hari (II Tawarikh 36: 9)Berapa anak Yesua dan Yoab yang pulang kembali keYerusalem dan Yehuda dari pembuangan Nebukadnezar? a. 2812 orang (Ezra 2: 6) b. 2818 orang (Nehemia 7: 11)Berapa anak-anak Benyamin dan siapa nama mereka ? a. 10 orang yaitu Bela, Bekher, Asybel, Gera, Naaman,Ehi, Rosh, Mupim, Hupim dan Ared (Kejadian 46: 21) b. 5 orang yaitu Bela, Asybel, Ahiram, Sefufam danHufam (Bilangan 26: 38-39) c. 3 orang yaitu Bela, Bekher dan Yediel (I Tawarikh7: 6) d. 5 orang yaitu Bela, Asybel, Ahrah, Noha, dan Adar(I Tawarikh 8: 1-5)Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela) dan siapa namamereka ? a. 5 orang yaitu Ezbon, Uzi, Uziel, Yerimot dan Iri (ITawarikh 7: 7) b. 9 orang yaitu Adar, Gera, Abihud, Abisua, Naaman,Ahoah, Gera, Sefufan dan Huram (I Tawarikh 8: 3-5) c. 2 orang yaitu Ared dan Naaman (Bilangan 26: 40)Berapa batasan umur manusia?a. Tuhan membatasi umur manusia hanya 120 tahun sajaatau tidak lebih dari itu (Kejadian 6: 3)b. Umur manusia bisa lebih dari 120 tahun : Adam 930tahun (Kej. 5: 3-5), Set 912 tahun (Kej. 5: 6-8), Enos905 tahun (Kej. 5: 9-11), Kenan 910 tahun (Kej. 5:12-14), Mahalaleel 895 tahun (Kej. 5: 15-17), Yared962 tahun (Kej. 5: 18-20), Henokh 365 tahun (Kej. 5:21-23), Metusalah 969 tahun (Kej. 5: 25-27), Lamekh777 tahun (Kej. 5: 28-32), Nuh 950 tahun (Kej. 9: 29),Sem 600 tahun (Kej. 11: 10-11), Arpakhsad 438 tahun(Kej. 11: 12-13), Selah 433 tahun (Kej. 11: 14-15),Eber 464 tahun, (Kej. 11: 16-17), Meg 239 tahun (Kej.11: 18-19), Rehu 239 tahun (Kej. 11: 20-21), Serug 230tahun (Kej. 11: 22-23), Nahor 148 tahun (Kej. 11:24-25), Sara 127 tahun (Kej. 23: 1-2), Ismael 137tahun (Kej. 25: 17), Yakub selanu 147 tahun (Kej. 47:28), Lewi 137 tahun (Kel. 6: 15), Kehat 133 tahun(Kel. 6: 17), Amram 137 tahun (Kel. 6: 19), Harun 123tahun (Bil. 33: 39), Ayub 140 tahun lebih (Ayub 42:16-17)Tuhan menyesal atau tidak?a. Tuhan tidak punya sifat menyesal (I Samuel 15:29,Bilangan 23: 19)b. Tuhan menyesal (Kejadian 6: 5-6, I Samuel 15:10-11,35, Samuel 24: 16, Yeremia 26:3, Yeremia 42:10,Keluaran 32: 14)Tuhan bisa dilihat atau tidak?a. Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar (Yohanes 5:37, I Timotius 1: 17, 6: 16, Keluaran 33: 20, IYohanes 4: 12)b. Tuhan bisa dilihat oleh mata(Keluaran 33: 11, 33:20, Kejadian 18: 1, 26: 24, Yohanes 5: 37, ; ITimotius 6: 16, 1: 17, I Yohanes 4: 12 )c. Tuhan kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24: 9-10)d. Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6: 1)e. Tuhan bisa dilihat dari jauh (Yeremia 31: 3)Berapa nama silsilah dari Abraham sampai dengan Daud?a. Lukas 3: 31-34 mencatat 15 nama dari Daud sampaidengan Yesusb. Matius 1: 2-6 hanya mencatat 14 nama dari Daudsampai dengan YesusDalam silsilah dari Abraham sampai dengan Daud,siapakah anak Hezron?a. Anak Hezron adalah Arni (Lukas 3:33)b. Anak Hezron adalah Ram (Matius 1:3)Berapa nama silsilah dari Daud sampai dengan Yesus?a. Lukas mencatat 43 nama dari Daud sampai denganYesus (Lukas 3: 23-31)b. Matius hanya mencatat 28 nama dari Daud sampaidengan Yesus (Matius 1: 6-16)Siapakah kakek Yesus ?a. Yakub (Matius 1: 16)b. Eli (Lukas 3: 23)Siapakah anak Daud yang menurunkan Yesus?a. Salomo (Matius 1: 6)b. Natan (Lukas 3: 31)Yesus memasuki Yerusalem naik apa?a. Seekor keledai (Markus 11: 7; Lukas 19: 35)b. Seekor keledai betina dan seekor anak keledai(Matius 21: 7)Ketika Yesus bertemu Yairus, apakah anak perempuanYairus sudah mati ?a. Ya, sudah mati (Matius 9: 18)b. Belum mati, masih sakit dan hampir mati! (Markus 5:23)Bolehkah membawa tongkat dan kasut dalam perjalanan?a. Ya, boleh (Markus 6: 7-9)b. Tidak boleh (Matius 10: 9-10, Lukas 9: 1-3)Kesaksian Yesus tentang dirinya, benar atau salah?a. Tidak benar (Yohanes 5: 31)b. Benar (Yohanes 8: 14)Berapa jumlah orang buta yang bertemu Yesus diYerikho?a. Dua orang buta (Matius 20: 29-30)b. Hanya satu orang buta saja (Markus 10: 46)Dimana Yesus menemui orang kerasukan setan?a. Di Gedara (Matius 8: 28)b. Di Gerasa (Markus 5: 1-2)Berapa jumlah orang kerasukan setan yang ditemuiYesus?a. Ada 2 orang (Matius 8: 28)b. Hanya 1 orang saja (Markus 5: 1-2)Apa yang diucapkan Yudas di hadapan Yesus?a. Salam Rabi (Matius 26: 49)b. Rabi (Markus 14: 45)c. Yudas tidak mengucapkan apa-apa/diam (Lukas 22: 47)Ketika Yesus berjalan di atas air, bagaimana responpara muridnya?a. Mereka menyembah Yesus (Matius 14: 33)b. Mereka tercengang dan bingung (Markus 6: 51-52)Jam berapa Yesus disalibkan ?a. Jam sembilan (Markus 15: 25)b. Jam 12 Yesus belum disalibkan (Yohanes 19: 14)Yesus membawa damai dan keselamatan atau onar ?a. Yesus menyelamatkan dunia (Matius 5: 9, Yohanes 3:17, Yohanes 12: 47)b. Yesus membawa onar, pedang dan kekacauan keluarga(Matius 10: 34-36)Apa hukumnya bersunat?a. Sunat itu wajib (Kejadian 17: 10-14, 17: 14,Kejadian 21: 4) Yesus tidak membatalkan sunat (Matius5: 17-20, Lukas 2: 21). Yesus juga disunat (Lukas 2:21). Dan orang yang tidak disunat, tidak dapatdiselamatkan (Kisah Para Rasul 15: 1-2)b. Kata Paulus, sunat tidak wajib, tidak berguna dantidak penting (Galatia 5: 6, I Korintus 7: 18-19)Bolehkah makan babi?a. Babi haram dimakan (Ulangan 14: 8, Imamat 11: 7,Yesaya 66: 17)b. Kata Paulus, semua daging binatang halal dimakan,tidak ada yang haram (I Korintus 6: 12, I Korintus 10:25,Kolose 2: 16, I Timotius 4-5, Roma 14: 17)Selain Yesus, adakah yang naik ke sorga?a. Tidak ada, hanya Yesus saja yang pernah naik kesorga (Yohanes 3: 13)b. Henokh dan Elia telah naik ke sorga (Kejadian 5:24, II Raja-raja 2: 11)Tuhan menepati janji atau tidak ?a. Tuhan berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepadaAbraham (Kejadian 17: 8)b. Abraham meninggal pada umur 175 tahun tetapi janjiTuhan belum terpenuhi (Kejadian 25: 8, Kisah ParaRasul 7: 2-5, Ibrani 11: 13)Lot adalah orang yang benar atau tidak ? atau apakahincest dibenarkan ?a. Ketika Lot mabuk, kedua anaknya tidur dengannya,lalu hamil dan memiliki anak dari ayah mereka(Kejadian 19: 30-38)b. Lot adalah orang yang benar (II Petrus 2: 7)Tuhan mencobai manusia atau tidak ?a. Tuhan mencobai Abraham dan Musa (Kejadian 22: 1-12,Ulangan 8: 2) dan mencobai orang Israel (Hakim-hakim2: 22)b. Tuhan tidak pernah mencobai siapapun (Yakobus 1:13)Siapa nama anak dari Elifaz ?a. Teman, Omar, Zefo, Gaetam, dan Kenaz (Kejadian 36:11)b. Teman, Omar, Zefo, Kenaz (Kejadian 36: 15-16)c. Teman, Omar, Zefi, Gaetam, Kenaz, Timna, and Amalek(I Tawarikh 1: 35-36)Siapakah bapak-bapak 12 bangsa Israel ?a. Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan,Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin (Kejadian 49:2-28)b. Semuanya kecuali Dan diganti Manasye (Wahyu 7: 4-8)Dimanakah Yakub dikuburkan ?a. Dalam sebuah gua di Makhpela, yang dibeli dariEfron orang Het (Kejadian 50: 13)b. Di makam daerah Sikhem, yang dibeli dari anak-anakHemor (Kisah Para Rasul 7: 15-16)Anak-anak mendapat balasan atas dosa orang tua atautidak ?a. Ya (Keluaran 20: 5, 34: 7, Bilangan 14: 18, Ulangan5: 9, Yesaya 14: 21-22)b. Tidak (Ulangan 24: 16, Ezra 18: 19-20)Apakah orang tua harus dihormati ?a. Ya (Keluaran 20: 12, Ulangan 5: 16, Matius 15: 4,19: 19, Markus 7: 10, 10: 19, Lukas 18: 20)b. Tidak. Yesus datang untuk membawa pertentangandalam keluarga (Matius 10: 35-37, Lukas 12: 51-53, 14:26)Benar atau salahkah jika meminjamkan uang dengan mintabunga atau riba?a. Salah (Imamat 25: 37, Mazmur 15: 5)b. Benar (Matius 25: 27, Lukas 19: 23-27)Dimanakah Harun menemui ajalnya ?a. Di gunung Hor (Bilangan 33: 38)b. Di Mosera (Ulangan 10: 6)Kemana orang Israel pergi setelah kematian Harun ?a. Dari gunung Hor ke Zalmona lalu ke Funon dst.(Bilangan 33: 41-42)b. Dari Mosera ke Gudgod lalu ke Yotbata (Ulangan 10:6-7)Sisera dibunuh oleh Jael ketika Sisera sedang tiduratau berdiri ?a. Tidur (Hakim-hakim 4: 21)b. Berdiri (Hakim-hakim 5: 25-27)Berapa jumlah anak Isai ?a. 7 plus Daud, jadi semuanya ada 8 (I Samuel 16:10-11, 17: 12)b. Semuanya ada 7 (I Tawarikh 2: 13-15)Kenalkah Saul dengan Daud ketika Daud melawan Goliat ?a. Sangat kenal (I Samuel 16: 19-23)b. Tidak kenal sama sekali (I Samuel 17: 55-58)Siapakah yang membunuh Goliat ?a. Daud (I Samuel 17: 50)b. Elhanan (II Samuel 21: 19)Siapa nama imam besar yang memberi Daud roti ?a. Ahimelekh (I Samuel 21: 1-6)b. Abyatar (Markus 2: 26)Siapa yang membunuh Saul ?a. Saul bunuh diri dengan merebahkan dirinya di ataspedang (I Samuel 31: 4-6)b. Atas permintaan Saul sendiri, seorang Amalekmembunuh Saul (II Samuel 1: 2-10)c. Saul dibunuh oleh orang Filistin di Gilboa (IISamuel 21: 12)Berapa Daud membayar barang peternakan ?a. 50 syikal perak (II Samuel 24: 24)b. 600 syikal emas (I Tawarikh 21: 22-25)Kapankah Baesa meninggal ?a. Baesa meninggal ketika masa 26 tahun pemerintahanRaja Asa (I Raja-raja 16: 6-8)b. Baesa mendirikan sebuah negeri ketika masa 36 tahunpemerintahan Raja Asa (II Tawarikh 16: 1)Berapa umur Ahazia ketika menjadi raja ?a. 22 tahun (II Raja-raja 8: 25-26)b. 42 tahun (II Tawarikh 22: 1-2)Kemanakah Yusuf dan Maria ketika menunggu kelahiranYesus ?a. Lari ke Mesir menunggu sampai Herodes meninggal,karena Herodes membunuh semua bayi lelaki berusia duatahun atau kurang (Matius 2: 13-16)b. Menetap di Yerusalem sampai Yesus lahir lalu keNazaret, tidak pernah ke Mesir (Lukas 2: 22-40)Siapakah yang melihat roh turun dari langit ?a. Yesus (Matius 3: 16, Markus 1: 10)b. Yohanes (Yohanes 1: 32)Kemanakah Yesus setelah dibaptis ?a. Langsung dibawa roh ke ke padang gurun selama 40hari dan dicobai Iblis (Matius 4: 1-11, Markus 1:12-13)b. Hari ketiga setelah dibaptis, Yesus pergi keperkawinan di Kana (Yohanes 2: 1-11)Kemana iblis membawa Yesus ?a. Ke bubungan bait Allah lalu ke atas gunung (Matius4: 5-8)b. Ke atas gunung lalu ke bubungan bait Allah (Lukas4: 5-9)Haruskah kita melawan terhadap musuh ?a. Kasihilah musuhmu (Matius 5: 39, 44)b. Yesus ingin semua musuhnya dibunuh (Lukas 19: 27)Bolehkah para rasul mendatangi kaum selain Israel ?a. Tidak boleh (Matius 10: 2, 5-6)b. Petrus -salah seorang rasul, mendatangi kaum selainIsrael (Kisah Para Rasul 15: 7)Anak siapakah Zakharia ?a. Anak Berekhya (Matius 23: 35)b. Anak imam Yoyada (II Tawarikh 24: 20)Siapa yang menegur wanita pembawa minyak ?a. Para rasul (Matius 26: 8)b. Beberapa rasul (Markus 14: 4)c. Yudas Iskariot (Yohanes 12: 4-5)Apa dulu yang dilakukan dalam perjamuan kudus ?a. Roti lalu anggur (Matius 26: 26-29, Markus14:22-25)b. Anggur lalu roti (Lukas 22: 17-20)Siapa yang membeli tanah ?a. Imam-imam kepala (Matius 27: 3-7)b. Yudas (Kisah Para Rasul 1: 16-19)Apa yang dilakukan Yudas dengan uang peraknya ?a. Melemparnya ke dalam bait suci lalu pergi (Matius27: 5)b. Untuk membeli tanah (Kisah Para rasul 1: 16-19)Bagaimana Yudas menemui ajalnya ?a. Gantung diri (Matius 27: 5)b. Jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehinggasemua isi perutnya tertumpah ke luar (Kisah para Rasul1: 18)Berapa jarak para perempuan dari Yesus di kayu salib ?a. Melihat dari kejauhan (Matius 27: 55, Markus 15:40, Lukas 23: 49)b. Cukup dekat sehingga Yesus bisa berbicara denganibunya (Yohanes 19: 25-26)Siapa yang pertama kali datang ke kuburan Yesus ?a. Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus (Matius 28:1)b. Keduanya dan ditambah dengan Salome (Markus 16: 1)c. Keduanya dan ditambah dengan Yohana dan perempuanlain (Lukas 24: 10)d. Maria Magdalena sendirian (Yohanes 20: 1)Apa yang terjadi ketika orang-orang pertama datang kekuburan Yesus ?a. Terjadi gempa karena datangnya malaikat yangmenggulingkan batu dan duduk di atasnya, di luarkuburan (Matius 28: 2)b. Tidak ada gempa, ada seorang pemuda duduk di dalamkuburan (Markus 16: 5)c. Tidak ada gempa, ada dua orang berdiri di dalamkuburan (Lukas 24: 2-4)d. Tidak ada gempa, ada dua malaikat duduk di dalamkuburan (Yohanes 20: 12)Bisakah Yesus disentuh ketika menampakkan diri setelahkematiannya ?a. Maria Magdalena dan Maria yang lain memeluk kakinya(Matius 28: 9)b. Yesus melarang Maria memegangnya karena Yesus belumpergi ke Bapa (Yohanes 20: 17)c. Delapan hari kemudian, Yesus menyuruh Tomasmenyentuhnya walau Yesus belum pergi ke Bapa (Yohanes20: 27)Yesus mengajar sesudah atau sebelum Yohanes ditangkap?a. Sesudah (Markus 1: 14)b. Sebelum (Yohanes 6: 17-25)Kemana Yesus dan para rasul pergi setelah memberimakan 5000 orang ?a. Genesaret (Markus 6: 53)b. Kapernaum (Yohanes 6 : 16-17)Bolehkah memberitakan Injil di Asia ?a. Roh Kudus melarang (Kisah Para Rasul 16: 6)b. Paulus memberitakan Injil di Asia (Kisah Para Rasul19: 8-10)Bolehkah para malaikat menghanguskan rumput ?a. Seluruh rumput dihanguskan para malaikat (Wahyu 8:7)b. Mereka diperintahkan untuk tidak merusak rumput(Wahyu 9: 4)Siapakah yang memikul salib untuk Yesus ?a. Simon (Matius 27: 32, Markus 15: 21, Lukas 23: 26)b. Dipikul Yesus sendiri (Yohannes 19: 17)Kontradiksi dengan ilmu pengetahuan :a. Matahari mengelilingi bumi.Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-burumenuju tempat ia terbit kembali. (Pengkhotbah 1: 5)b. Bumi tidak bergerak dan diam di tempat, menurutbeberapa Alkitab versi bahasa Inggris.yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya,sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.(Mazmur 104 : 5)Dalam Alkitab versi berbahasa Inggris sangat tegasdikatakan bahwa bumi tidak bergerak (bukan tidakgoyang seperti ayat di atas)He set the earth on its foundations; it can never bemoved. (NIV Bible, Psalms 104 : 5) You have set the earth firmly on its foundations, andit will never be moved. (Today's English Bible, Psalms104: 5)Seperti kita ketahui bersama, sesungguhnya bumiberputar pada porosnya dan juga bergerak pada orbitnyamengelilingi matahari.c. Bumi berbentuk datar (memiliki 4 sudut), menurutbeberapa Alkitab versi bahasa Inggris.Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagibangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israelyang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orangYehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.(Yesaya 11 : 12)Dalam Alkitab versi bahasa Inggris sangat tegasdikatakan bahwa bumi memiliki 4 sudut alias bumiadalah datar.And he shall set up an ensign for the nations, andshall assemble the outcasts of Israel, and gathertogether the dispersed of Judah from the FOUR CORNERSOF THE EARTH. (King James Version Bible, Isaiah 11 :12) The Lord will raise a signal flag to show the nationsthat he is gathering together again the scatteredpeople of Israel and Judah and bringing them back fromthe four corners of the earth. (Today's English Bible,Isaiah 11 : 12)d. Ular bukan hewan carnivora bahkan bukan herbivorakarena makanan ular adalah debuLalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karenaengkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antarasegala ternak dan di antara segala binatang hutan;dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debutanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. (Kejadian 3:14) e. Janji Tuhan akan adanya bumi baru dimana serigaladan singa jadi hewan herbivora, makanannya adalahrumput dan jeramiSerigala dan anak domba akan bersama-sama makanrumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ularakan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuatjahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Kuyang kudus," firman TUHAN. (Yesaya 65: 25) f. Jika kambing domba kawin dekat dahan pohon yangbergaris maka anaknya kelak akan bercoreng danberbintik-bintikLalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar,pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalahdahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yangputihnya kelihatan. Ia meletakkan dahan-dahan yangdikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, kemana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat didepan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu sukaberkelamin pada waktu datang minum. Jika kambing dombaitu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknyabercoreng-coreng, berbintik-bintik danberbelang-belang. (Kejadian 30: 37-39)g. Tumbuhan diciptakan sebelum diciptakannya matahari,atau dengan kata lain tumbuhan dapat tumbuh tanpaproses fotosintesaTanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenistumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenispohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.Allah melihat bahwa semuanya itu baik.Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang padacakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlahbenda-benda penerang itu menjadi tanda yangmenunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dantahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawalabiarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilahdemikian.Maka Allah menjadikan kedua benda penerangyang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasaisiang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, danmenjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruhsemuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, danuntuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkanterang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itubaik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah harikeempat. (Kejadian 1: 12-19)

Hari Sabath (Hari Sabtu/Minggu?)

Islam :Dalam alkitab ada yang disebut the ten commandments atau sepuluh perintah Allah. Yang ingin ku tanyakan, apakah ke sepuluh firman Allah tersebut masih berlaku atau tidak?
Kristen :Oh jelas masih berlaku sampai sekarang
Islam :Kalau boleh tahu di kitab mana itu?
Kristen :Itu terdapat dalam Kitab Taurat Musa yaitu pada kitab Ulangan 5:7-21
Jangan ada padamu Tuhan lain di hadapanKuJangan membuat patung yang menyerupai apapun yang dilangit atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air dibawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya, atau beribadah kepadanya.jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu dengan sembarangantetaplah ingat dan kuduskan hari sabathormatilah ayahmu dan ibumujangan membunuhjangan berzinajangan mencurijangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamujangan mengingini istri sesamamu dan harta-harta mereka
Nah, itulah bunyinya. Apakah saudara puas? Maaf, aku ingin balik bertanya, apa yang ingin anda tanyakan dari ke Sepuluh Firman Allah itu?
Islam :Terimakasih, tentu saja aku puas. Yang ingin aku tanyakan, karena tadi anda mengatakan bahwa semua perintah itu masih berlaku, maka pertanyaannya, apakah sekarang ini anda masih tetap konsisten melakukan semuanya?
Kristen :Oh itu jelas….bahkan jelas sekali! Siapapun yang beragama Kristen, pasti yakin, percaya dan harus konsisten melaksanakannya, sebab itu perintah suci yang datang langsung dari Allah.
Islam :Syukurlah kalau begitu. Dan memang semestinya harus begitu. Artinya menjadi orang Kristen yang baik, benar dan setia, salah satu syaratnya yaitu melakukan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhkan apa yang dilarangNya bukan? Apa anda setuju?
Kristen :Tentu saja saya sangat setuju!!! Setahu saya, dalam ajaran Islampun demikian!
Islam :Apakah anda merasa bahwa selama ini baik Katolik dan Protestan semuanya konsisten melaksanakan ke sepuluh firman Tuhan itu?
Kristen :Saya kira demikian! Karena Sepuluh Firman Allah itu suci adanya, bahkan ditulis oleh jari Allah sendiri pada dua loh batu kemudian diberikan kepada Musa untuk disampaikan kepada segenap manusia. Oleh sebab itu, sebagai umat Kristen, mereka harus jaga, pelihara dan jalankan semua hukum-hukum itu.
Islam :Seandainya ada sebagian hukum dalam Sepuluh Perintah Allah tersebut tidak dijalankan, tidak dihormati lagi oleh sebagian besar umat Kristiani, baik Katolik maupun Protestan, bagaimana pendapat anda?
Kristen :
Jika ada yang tidak melaksanakan, tidak menjalani dan tidak menghormatinya bahkan melanggar, saya yakin mereka itu telah tersesat dari jalan-jalan Tuhan.
Islam :Terimakasih atas jawaban anda. Aku sangat puas dengan jawaban itu. Dan barangkali berangkat dari jawaban tadi, saat ini aku ingin menguji, sejauh mana anda bisa konsisten dengan pernyataan anda itu. Pada saat ini kejujuran andapun akan diuji. Sekali lagi aku bertanya, apakah sudah anda pikirkan baik-baik atas jawaban anda tadi yang mengatakan bahwa “umat Kristiani yang tidak menjalankan dan tidak menghormati dan melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah Tuhan, mereka itu telah tersesat dari jalan Tuhan”?
Kristen :Ya .. ya …saya berkata dengan jujur bahwa secara logika dan dari hati kecil saya, saya kira semua umat Kristiani pasti mengakuinya, karena ke Sepuluh Firman Allah itu sudah final dan harus diimani dan dijalankan dengan sepenuh hati dan ikhlas dalam rangka tunduk dan patuh atas segala firman Tuhan. Itu perintah yang sangat suci dan harus dipelihara dan dijalankan, sebab perintah itu ditulis langsung dengan jari-jari tangan Tuhan sendiri dan Dia sendiri yang menyerahkan langsung kepada nabi Musa.
Islam :Baiklah kalau begitu hanya ada satu saja pertanyaanku kepada anda, yang berangkali menjadi topik utama pembicaraan kita pada hari ini. Salah satu hukum dari Sepuluh Firman Allah adalah menghormati dan mengkuduskan hari SABAT sebagai hari perhentian pada hari ke tujuh…..itu tertulis jelas dalam alkitab anda, yaitu sebagai hukum yang ke empat. Pertanyaannya, “hari apa yang anda kuduskan setiap minggu?”
Kristen :Sejujurnya saya katakan bahwa saya mengkuduskan hari Minggu. Buktinya semua umat Kristen beribadah pada setiap hari Minggu, kecuali dari golongan minoritas Advent.
Islam :Sebenarnya yang namanya hari Sabat itu hari apa? Sabtu atau Minggu?
Kristen :Menurut Advent, hari Sabat itu jatuh pada hari Sabtu, tetapi kami Protestan dan juga Katolik dan Kristen lainnya, jatuh pada hari Minggu.
Islam :Mengapa terjadi perbedaan Sabtu dan Minggu? Apakah seminggu itu ada dua hari Sabat?
Kristen :Tidak, dalam seminggu Cuma ada satu Sabat. Kalau Advent merayakan pada hari Sabtu, karena mereka menggunakan penanggalan Yahudi. Sementara yang merayakan hari Minggu, mereka menggunakan penanggalan Gregorian.
Islam :Memangnya berbeda antara penanggalan Yahudi dan penanggalan Gregorian?
Kristen :Sama saja, Cuma menurut penanggalan Gregorian, jika dihitung hari kerjanya, hari Minggu adalah hari ketujuh. Hari mulai bekerja itu Senin. Jadi Minggu adalah hari ketujuh. Coba hitung : 1. senin 2 Selasa. 3. Rabu 4. Kamis 5 Jumat 6 Sabtu 7 Minggu.
Islam :Lho …. Kok jadi begitu? Bukankah dalam alkitab jelas sekali disebutkan bahwa yang disebut hari pertama itu “Hari Minggu” bukan hari Senin.
Penanggalan Gregorian baru diperkenalkan pada tahun 1582. kemudian orang Scotlandia menyetujui penanggalan Gregorian baru pada tahun 1600-an. Jerman, Denmark dan Swedia baru menerimanya pada tahun 1700-an. Apalagi Inggris menerimanya baru pada tahun 1752. ini berarti bahwa penanggalan Gregorian baru dikenal sekitar 300-400 tahun yang lalu. Sementara informasi Alkitab, bahwa hari pertama “hari Minggu” sudah ribuan tahun. Mengapa anda tidak mengikuti saja apa yang tertulis dalam alkitab? Apakah anda sudah tidak yakin lagi dengan informasi dari kitab suci anda sendiri, lalu beralih percaya kepada penulis penanggalan Gregorian? Lagi pula dalam alkitab yang disebut “hari bekerja Tuhan”, tidak sama seperti “hari bekerja manusia”. Yang dimaksud dengan “hari bekerjanya Tuhan” yaitu hari-hari ketika Tuhan menciptakan alam semesta, sementara “hari bekerjanya manusia” yaitu hari kerjanya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, agar dia bisa melangsungkan kehidupan di bumi ini. Aneh!!! Bagaimana mungkin anda bisa menyamakan hari kerja Tuhan dengan hari kerjanya manusia? Dari mana anda mendapatkan dalil seperti itu, sementara dalil dari alkitab anda sendiri sudah sangat jelas ada.
Kristen :Tentu saja aku percaya kepada kitab suciku alkitab, tetapi pada waktu Tuhan berfirman melalui para nabi, waktu itu kan belum ada nama hari dan penanggalan? Nah orang yahudi baru membuat perhitungan penanggalan setelah mereka menerima wahyu Tuhan. Jadi menurut perhitungan orang yahudi, hari sabat itu jatuhnya pada hari Sabtu. Tetapi, menurut gereja yang dihitung Sabtu adalah enam hari. Jadi hari ketujuh yaitu hari Minggu.
Islam :Kalau begitu anda bukan mengikuti firman Tuhan tapi kata pemuka gereja. Menurut alkitab hari pertama itu hari minggu, sementara menurut pemuka gereja hari senin. Mengapa anda pilih hari Minggu bukan Sabtu seperti yang Tuhan firmankan?
Kristen :Menurut saya hari itu tidak penting. Yang penting yaitu dalam tiap minggu harus ada “hari perhentian” yang dikuduskan untuk berbakti atau beribadah kepadaNya. Toh waktu Allah pertama menurunkan wahyu Nya, pada saat itu belum ada penanggalan. Setelah orang Yahudi membuat penanggalan, ternyata hari ketujuh sebagai hari perhentian yang disucikan dan dikuduskan adalah hari Sabtu.
Islam :Jika anda menganggap bahwa “hari itu tidak penting”, berarti boleh dong jika ada orang Kristen atau salah satu sekte Kristen merayakan hari Sabat kapan saja mereka mau. Nah kalau begitu dimana lagi esensi perintah Allah atas “hari yang harus dikuduskan” itu? Kalau begitu “hari perhentian” itu menjadi tidak jelas dan kacau, karena sudah terserah kepada manusianya, bukan berdasarkan firman Tuhan lagi bukan? Bagaimana jika suatu saat ada orang Kristen merayakan hari Sabat pada hari Selasa, Rabu, Kamis atau Jumat?
Kristen :Oh tidak boleh, sebab itu tidak masuk di akal dan tidak wajar karena hari-hari tersebut tidak lazim.
Islam :Lho….. tadi kan anda sendiri yang mengatakan bahwa “hari itu tidak penting”, yang penting anda katakan “dalam seminggu harus ada ‘satu hari perhentian’ atau ‘peristirahatan’ untuk mengkuduskan hari Tuhan”.
Kristen :Bagaimanapun hal itu tidak mungkin terjadi, sebab hari Minggu sudah merupakan ketentuan Gereja sejak dahulu. Jadi beribadah diluar hari Sabtu dan Minggu itu tidak lazim.
Islam :Baiklah aku tunjukkan pada anda 6 (enam) bukti menurut kitab suci anda Alkitab bahwa “hari pertama” itu adalah hari Minggu!!!! Bukan Senin, sehingga jatuhnya hari sabat yaitu hari Sabtu, bukan Minggu. Tolong bacakan ayat-ayat berikut ini :
Matius 28:1Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
Markus 16:9Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Lukas 24:1tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
Yoh 20:1Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Yohanes 20:19Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Apakah ke enam ayat tersebut bukan merupakan bukti bahwa “hari Minggu adalah hari pertama?” sehingga tepat pada hari ketujuh merupakan hari sabtu. Sekarang pertanyaannya, tolong tunjukkan mana dalilnya dalam Alkitab yang mengatakan bahwa hari yang dikuduskan adalah hari Minggu?
Kristen :Memang tidak ada dalilnya yang tertulis bahwa hari kudus itu hari Minggu. Tapi ada tersirat, bahwa hari Minggu adalah hari yang dikuduskan, yaitu sebagai hari “kebangkitan Yesus”.
Semua umat kristiani yakin dan percaya bahwa Yesus bangkit pada hari Minggu. Nah untuk mengabdikan “hari kebangkitan Yesus”, maka gereja menetapkan hari Minggu sebagai hari yang harus diperingati sebagai hari suci. Sebab pada waktu itulah Yesus bangkit dari kuburnya. Sebab jika dia tidak bangkit, maka sia-sialah kematiannya. Nah kebangkitannya itulah merupakan hari kemenangan dari dosa, dimana yesus telah mati dan bangkit dalam rangka menebus dosa manusia.
Islam :Memang benar bahwa menurut alkitab yesus bangkit pada hari minggu, tetapi bukan berarti bahwa Tuhan menyuruh mengkuduskan hari tersebut. Jika tuhan menyuruh menghormati dan mengkuduskan hari itu, mana dalilnya dalam alkitab dimana tuhan mengatakan “kuduskanlah hari Minggu”, tidak ada bukan? Yang ada “kuduskanlah hari Sabat”.
Kristen :Memang tidak ada ayat yang berkata seperti itu, tapi menurut penanggalan Gregorian, Gereja menentukan bahwa, hari Kebangkitan Yesus pada hari Minggu harus dirayakan oleh umat Kristiani, menggantikan hari Sabtu sebagai hari sabat menurut penanggalan orang Yahudi.
Islam :Baiklah kalau begitu. Sekarang aku bertanya, apakah anda yakin dan percaya bahwa menurut alkitab yesus mati pada hari Jumat dan bangkit pada hari Minggu??
Kristen :Ya…..tentu saya percaya, karena Alkitab mengatakan seperti itu.
Islam :Nah kalau begitu mestinya anda juga harus akui bahwa hari Sabat itu jatuh pada hari Sabtu. Coba kita baca kronologi ketika Yesus mati, dikubur dan bangkit dari kuburnya.
Lukas 23:52-5423:52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. 23:54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
Lukas 23:55-5623:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan. 23:56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. (23-56b) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat
Matius 28:1Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu.
Ayat ayat tersebut sangat jelas mengatakan bahwa Sabat itu hari Sabtu, bukan Minggu. Tadi anda katakan bahwa anda percaya bahwa Yesus mati hari Jumat dan bangkit hari Minggu. Ini berarti anda harus percaya bahwa antara hari Jumat dan hari Minggu ada satu hari lain, yakni Sabtu. Nah hari Sabtu inilah jatuhnya hari Sabat. Menurut saya, definisi Sabtu itulah hari sesudah Jumat dan sebelum Minggu.
Kristen :Ya benar, semuanya benar, tetapi sudah saya katakan bahwa “hari itu tidak penting”, yang penting adalah dalam seminggu harus ada hari perhentian yang dikuduskan. Kalau sabat hari Sabtu, itu kan menurut penanggalan yahudi. Kan waktu Allah berfirman menurunkan ayatnya pada waktu itu belum ada penanggalan.
Islam :Wah anda ini tidak rasional, disatu pihak anda mengatakan bahwa itu menurut penanggalan Yahudi. Tetapi dilain pihak anda yakin dan percaya bahwa Yesus mati pada hari Jumat dan bangkit pada hari Minggu. Padahal itupun menurut penanggalan Yahudi juga. Yang jujur aja dong, jangan akal-akalan.
Apakah menurut penanggalan Gregorian, Yesus bukan mati pada hari Jumat?
Kristen :Ya…menurut penanggalan Gregorian, Yesus memang mati pada hari Jumat. Makanya disebut “Jumat Agung”. Tetapi oleh Gereja, hari kebangkitan Yesus itu hari Minggu adalah hari yang perlu dikuduskan sebagai pengganti hari Sabat orang Yahudi. Menurut penanggalan Gregorian hari bekerjanya manusia adalah selama enam hari, yaitu Senin sampai Sabtu dan beristirahat pada hari ketujuh, yaitu Minggu.
Islam :Kalau begitu anda bukan mengikuti kebenaran menurut Firman Tuhan dalam Alkitab, tetapi menurut pemimpin gereja. Padahal dengan tegas dan jelas Tuhan sendiri berfirman bahwa yang harus dikuduskan yaitu hari Sabat yang jatuh pada hari Sabtu. Perhatikan firman Allah dalam kitab anda sendiri, silahkan baca Keluaran 20:8-11.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Saudaraku, firman Allah itu sangat jelas bahwa Dia menyuruh beristirahat pada hari ketujuh dan mengkuduskan hari Sabat, karena itu adalah hari yang Dia berkati. Seharusnya anda patuh pada perintahNya daripada perintah gereja, bukan? Lagi pula tidak ada satu dalilpun dalam alkitab menyatakan bahwa Tuhan mengkuduskan hari Minggu.
Kristen :Ya …. Ya….benar, tapi menurut kami, hari Minggu juga hari kudus, sebab hari itu sangat menentukan keselamatan umat manusia. Sebab Tuhan memilih Yesus bangkit pada hari Minggu, berarti juga adalah hari pilihan Tuhan.
Islam :Wah, ….. saya kagum pada anda, karena anda begitu ngotot membela kesalahan dengan mencari-cari dalil pembenaran atau ketidakrasionalan pendapat anda. Padahal dalam alkitab setebal itu, tidak ada satu ayatpun yang menyuruh mengkuduskan hari Minggu. Bahkan nama hari “minggu” pun tidak disebutkan dalam alkitab, kecuali disebut “hari minggu pertama”. Cobalah berpikir yang sehat, dan renungkan ancaman Tuhan bagi orang yang melanggar perintah Nya pada Keluaran 31:12-18. tolong baca!!
31:12. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.
31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.
31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.
31:17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."
31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Wah ……. aku saja yang bukan orang Kristen, merinding membaca ancaman Allah terhadap orang yang melanggar perintah Allah itu jelas sekali menyuruh memelihara hari Sabat turun temurun. Berarti perintah itu berlaku kekal. Bahkan yang melanggarnya mendapat ancaman hukuman mati. Tapi anda dan orang Katolik serta sekte Kristen lainnya tenang-tenang saja, bahkan sama sekali tidak menggubrisnya.
Anda anggap enteng suatu ketetapan yang begitu penting bahkan saking pentingnya perintah itu, Allah sendiri yang menuliskan dengan jari-jari tanganNya sendiri, kemudian Dia sendiri juga yang menyerahkan kepada nabi Musa untuk disampaikan dan diajarkan kepada manusia? Perhatikan firman Tuhan ini dalam Keluaran 24:12 tolong baca!!!
24:12. TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka."
Setelah nabi Musa menerimanya, turun lah Musa dari gunung dengan membawa kedua loh batu tersebut. Perhatikan firman Tuhan pada Kel 32:15-16 ini, tolong dibaca!!!
32:15. Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah.
32:16 Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.
Nah apakah ayat-ayat tersebut belum cukup meyakinkan anda bahwa sesungguhnya hari Sabat yang semestinya dipelihara, dan dikuduskan serta dipertahankan selama-lamanya adalah hari Sabtu, bukan hari Minggu!!! Dan apakah karya Tuhan yang maha penting dan maha agung bahkan ditulis dengan jari tanganNya sendiri tidak ada harganya???
Pelukis yang menoreh tintanya diatas kanvas atau kertas atau kulit, apalagi dari pelukis kenamaan yang dilukis ratusan tahun lalu, begitu dihargai dan bahkan harganya sangat mahal sampai milyaran rupiah. Kok lukisan langsung dari jari tangan Tuhan sendiri tidak anda jaga, tidak anda hargai dan tidak anda pelihara dan kuduskan???
Bukankah harga lukisan termahal dari tangan manusia hanya sebatas kenikmatan dunia dan tidak menyelamatkan nyawa anda?? Sementara lukisan dan tulisan dengan jari tangan Tuhan menyelamatkan jiwa anda dunia dan akhirat?
Jika anda mengikuti perintah pendeta atau pemimpin gereja berarti sama saja anda lebih menghormati dan lebih menghargai lukisan karya tangan manusia daripada lukisan tangan Tuhan, bukan? Cobalah anda renungkan dan pikirkan dengan hati yang tulus.
Kristen :Yah…..gimana ya??? Itulah yang diajarkan dan disampaikan selama ini kepada umat Kristen. Biarlah hari Sabtu tetap Sabat bagi orang Yahudi dan bagi kami hari Sabat adalah hari Minggu. Bagi kami hari itu tidak penting, yang penting, inti daripada merayakan hari Sabat yang kami jalankan yaitu dalam seminggu harus ada satu hari yang dikuduskan, dan yang kami kuduskan yaitu Minggu.
Islam :Saya tidak akan memaksakan anda supaya berbakti pada hari Sabtu sebagaimana umat Advent melakukan dan memelihara serta mengkuduskannya. Cuma yang saya heran dan tak habis pikir, hari Sabat yang jatuhnya jelas pada hari Sabtu dan ancamannya begitu mengerikan, kok seenaknya dilanggar oleh umat Katolik dan Protestan serta sekte-sekte Kristen lainnya, termasuk anda sendiri!! Apalagi tidak ada satu ayatpun dalam alkitab, dimana Allah pernah mengkuduskan hari Minggu, tidak ada samasekali!!!
Kristen :Kalau begitu mengapa bapak tidak merayakan hari Sabat pada hari Sabtu seperti orang-orang Advent? Kalau bapak yakin bahwa Sabat itu hari Sabtu dan hari itu hari yang dikuduskan Tuhan, mengapa bapak bahkan beribadah pada hari Jumat?
Islam :Lho kok anda ini tambah ngawur saja. Aku kan beragama Islam. Dalam Islam hari beribadah dalam setiap minggu jatuhnya pada hari Jumat, bukan Sabtu dan bukan Minggu. Pertanyaan anda itu mestinya anda ditujukan kepada sesama orang Protestan atau Katolik atau sekte Kristen lainnya yang mengkuduskan hari Minggu.
Kristen :Apakah dalam Islam ada anjuran beribadah pada hari Jumat?
Islam :Tentu saja ada. Karena ada perintah untuk beribadah pada hari Jumat, maka umat Islam setiap minggu juga punya satu hari khusus untuk beribadah secara berjamaah kepadaNya.
Kristen :Boleh aku tahu umat Islam beribadah pada hari Jumat, di Al Qur’an terdapat dalam surat apa dan bagaimana bunyinya?
Islam :Sebenarnya tema dialog kita bukan membahas tentang Al Qur’an. Karena anda ingin mengetahuinya, walaupun agak sedikit keluar dari konteks yang kita sepakati, biarlah kutunjukkan pada anda, beribadah pada hari Jumat terdapat dalam Qur’an surat 62 Al Jumuah (Hari Jumat), ayat 9 bunyinya :
“hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari Jumat, maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.”
Kristen :Kalau tidak salah, aku pernah dengar bahwa di dalam kitab suci Al Qur’an katanya ada berbicara tentang masalah hari Sabat. Apakah itu termasuk hari yang harus disucikan dan dikuduskan juga oleh umat Islam?
Islam :Memang ada ayat-ayat Al Qur’an yang menceritakan tentang hari Sabat, tetapi ayat itu bukan ditujukan kepada umat Islam, melainkan kepada orang-orang Yahudi yang melanggar hukum Sabat. Mereka tidak mensucikan hari Sabat, bahkan mereka terus saja bekerja pada hari tersebut, sehingga Allah memberikan peringatan bahkan kutukan kepada mereka.
Kristen :Maaf aku tertarik informasi Qur’an tentang hari Sabat. Boleh kutahu ayat-ayatnya dalam Al Qur’an itu, dan kutukan apa yang Tuhan timpakan bagi mereka yang tidak mengkuduskan hari Sabat?
Islam :Tentu saja boleh. Kalau tidak salah ada sekitar lima kali kata Sabat atau Sabtu disebutkan dalam Al Qur’an, yaitu surat Al Baqarah 65-66, An Nisa 47 dan 154, Al A’raf 163 dan An Nahl 124. baiklah aku bacakan untuk anda ketahui :
Qs Al Baqarah 65 -66 Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
An Nisa 47, 15447. Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat ma'siat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
154. Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka : "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka : "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.
Al A’raf 163Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
An Nahl 124Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.
Bunyi ayat Al Qur’an tersebut, dapat kita ketahui bahwa pada masa itu pernah Allah buktikan, memberikan kutukan bagi yang melanggar dan tidak mensucikan hari Sabat, yaitu dengan merobah muka merka jadi kera yang hina. Maksud Allah yaitu memberikan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa agar tetap memelihara hukum-hukumNya, karena bagi yang melanggar pasti ada sangsinya. Sangsi itu jika tidak dibuktikan di dunia, pasti akan dibuktikan di akhirat.
Menurut saya, mestinya umat Katolik, Protestan dan sekte lainnya, jika ingin menjadi pengikut Yesus yang setia dan menjalankan perintah-perintah Tuhan, harus beribadah pada hari Sabtu sebagai hari Sabat yang dikuduskan Tuhan, bukan hari Minggu. Kenapa? Sebab perintah Tuhan itu kekal dan abadi, berlaku terus sampai kiamat dan seumur hidup Yesus tidak sekalipun beribadah pada hari Minggu.
Menurut kamus berbagai bahasa, Sabat itu artinya Sabtu, bukan Minggu. Bahasa Jawa (Sabbat). Makassar (Saba’na). Bugis (Saba’e). Arab (sabt). Greek/Yunani (Sabbaton). Italia (Sabato). Inggris (Sabbath). Polandia (Sobota). Spanyol (Sabado). Dan bahasa Indonesia (sabtu).
Islam :Sejak kapan Gereja menetapkan hari Minggu sebagai hari istirahat dan hari beribadah?
Kristen :Wah saya tidak tahu persis hal itu.
Islam :Perlu anda ketahui, penetapan hari Minggu sebagai hari peristirahatan dan hari ibadah yaitu pada tahun 364 M pada Konsili Laodikea. Pada saat itulah dewan gereja menetapkan, Minggu sebagai hari istirahat dan ibadah bagi umat Kristiani.
Oleh sebab itu beribadah pada hari Minggu, bukan ketentuan dan ketetapan dari Tuhan, tetapi hanya hasil musyawarah para dewan gereja. Makanya tidak terdapat walau satu ayatpun dalam alkitab, dimana Tuhan maupun Yesus yang mengkuduskan dan memberkati hari Minggu. Yang dikuduskan dan diberkati adalah hari Sabat yaitu hari Sabtu!
Dari seluruh alkitab di dunia ini, dalam bahasa apapun, semuanya menunjukkan bahwa hari beribadah yang diperintahkan dan dikuduskan Tuhan, adlaah hari Sabtu, bukan Minggu. Dan Al Qur’an juga mengatakan demikian.
Oleh sebab itu semakin jelaslah bahwa beribadah pada hari Minggu, samasekali tidak ada dasarnya dan dalilnya, baik dalam Alkitab maupun dalam Al Qur’an. Kenapa seperti itu? Sebab beribadah pada hari Minggu hanyalah rekayasa oleh Dewan Gereja pada konsili Laodikea sejak tahun 364 M, tiga abad lebih setelah Yesus meninggal.
Kristen :Bapak dulunya kan beragama Katolik!! Jika waktu itu bapak belum masuk Islam atau masih beragama Katolik, apakah bapak juga akan turut mengkuduskan Sabat pada hari Sabtu?
Islam :Seandainya waktu itu aku masih beragama Katolik, jelas aku akan tetapi beribadah menurut ajaran pastur saya, yaitu beribadah dan mengkuduskan hari Minggu. Tetapi jika pemahaman saya tentang Alkitab sudah seperti sekarang ini, aku akan memilih hijrah atau pindah ke Advent, karena walaupun mereka minoritas, tetapi mereka lebih konsekuen dan konsisten dalam memelihara firman-firman Tuhan yang tertulis dalam alkitab. Tetapi rupanya Allah yang Maha Kuasa menghendaki lain, dan menunjukkan aku jalan yang mesti aku tempuh seperti sekarang ini, yaitu beragama Islam.
Kristen :Terus terang saya masih kurang mendalami alkitab. Rupanya bapak lebih paham dari saya. Kalau begitu biarlah kita berjalan pada jalan masing-masing. Menurut saya kami harus mengkuduskan hari Minggu, sebab hari itu adalah hari pilihan Tuhan dimana Dia membangkitkan Yesus. Kebangkitannya itulah yang merupakan kemenangan atas dosa, dia telah mengalahkan penguasa gelap yaitu setan dan dia telah menebus dosa-dosa manusia. Sebab menurut keimanan kami, jika Yesus tidak bangkit hari ketiga dari kuburnya, maka sia-sialah keimanan kami.
Islam :Yah….kalau kita berbicara hanya mengedepankan logika, perasaan dan pendapat manusia, maka kita tidak akan pernah mencapai titik temu dan tidak akan menemukan kebenaran yang hakiki. Aku ingin bacakan kepada anda beberapa ayat untuk anda renungkan dan pikirkan, bahwa seumur hidupnya Yesus hanya beribadah pada hari Sabat (Sabtu), bukan hari Minggu. Tolong baca Lukas 4:16, Lukas 4:31, Lukas 6:6, Lukas 13:10, Markus 1:21, Markus 6:2
Lukas
4:16
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:31
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
6:6
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
13:10
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Markus
1:21
Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
6:2
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Dari ayat-ayat tersebut ternyata seumur hidupnya Yesus mengajar dan beribadah pada hari Sabat yaitu hari sabtu, bukan Minggu. Hitung saja, menurut alkitab, Yesus meninggal pada usia 33 tahun. Ini berarti seumur hidupnya yesus telah mengkuduskan hari Sabat pada hari Sabtu sebanyak lebih kurang 1700 kali.
Tidak pernah satu kalipun yesus beribadah dan mengkuduskan hari Minggu. Terserah anda mau jadi pengikut Yesus atau pengikut ajaran Manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukankah yesus panutan anda? Ingat kata Yesus pada hari nanti : Enyahlah kalian pembuat kejahatan, kalian melaksanakan ajaran manusia.!!!!
Jika aku masih beragama Kristen, aku pasti memilih menjadi pengikut Yesus yang setia dengan jalan mengikuti apa yang dia teladani dan contohkan.
Kristen :Rasanya membahas masalah ini tidak akan habisnya, apakah masih diteruskan atau kita beralih saja pada materi lain???
Islam :Materi lain sebaiknya kita bicarakan pada kesempatan lain saja. Biarlah kita tuntaskan masalah Sabat ini dulu sampai selesai, sebab bagi saya ini masalah besar, bukan masalah sepele, karena ancamannya begitu mengerikan bagi yang melanggar hukum-hukumNya.
Jika saya yang peringatkan anda mungkin tidak perlu anda gubris, tetapi jika Tuhan yang memperingatkan anda, apalagi melalui FirmanNya dalam kitab suci anda sendiri yaitu alkitab, sebaiknya anda perhitungkan. Biarlah kubacakan untuk anda sebagai bahan renungan untuk anda pikirkan dengan kepala dingin dan hati yang tulus, yaitu Yak 2:10.
2:10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Berdasarkan ayat alkitab tersebut, berarti dari Sepuluh Firman Tuhan, jika hanya 9 (sembilan) yang dijalankan tetapi satu diabaikan yaitu melanggar hukum Sabat, maka anda bersalah atas keseluruhan perintah tersebut. Ini berarti sia-sialah iman anda.
Hal ini lebih diperkuat dengan Yakobus 2:14 yang bunyinya sebagai berikut :
2:14
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Dan dalam Yakobus 2:17 dikatakan :
2:17
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Nah berdasarkan ayat-ayat tersebut, karena ada salah satu hukum yang anda langgar yaitu tidak menghormati dan tidak melakukan dengan perbuatan (tidak mengkuduskan hari Sabat), maka sia-sialah iman anda, atau iman anda telah dinyatakan “mati” oleh Tuhan.
Maaf saya tidak punya hak untuk mengatakan dan menyatakan atau memvonis anda bahwa iman anda saat ini sia-sia atau mati, tapi alkitab anda sendiri yang mengatakan demikian, dan saya hanya mengingatkan dan memperlihatkan kebenaran ini pada anda.
Kristen :Sepertinya saya harus banyak belajar dari bapak. Terus terang saja, selama ini baru kali ini aku merasa paling sulit berdebat dengan seseorang. Dan baru kali ini aku mendapatkan lawan debat yang sangat menguasai persoalan. Dan yang sangat mengagumkan saya, adalah bapak justru beragama Islam. Saya hargai dan salut atas ilmu bapak!!!
Islam :Terimakasih atas pujian dan penghargaan anda, tetapi seharusnya anda tidak perlu memuji saya berlebihan, sebab ilmu yang kuperoleh juga berasal dari Allah. Oleh sebab itu menurut ajaran saya dalam agama Islam, yang berhak menerima pujian hanyalah Allah Swt.
Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya sampaikan, tetapi yang paling penting dan perlu anda renungkan cukup sekitar 7 (aslinya 20) hal, masalah “hari Minggu” sebagai berikut :
Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.Allah dan Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari MingguAllah dan Yesus tidak pernah mengkuduskan hari Minggutidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggutidak ada berkat yang dijanjikan jika memelihara hari MingguAlkitab tidak pernah menyebutkan hari minggu sebagai hari ibadah bagi kristen.
Kristen : Sekali lagi seperti yang sudah saya katakan bahwa menurut iman kami, “bukan harinya yang penting”, tetapi yang penting dalam seminggu harus ada “satu hari perhentian” yang dikuduskan sebagai hari ibadah. Dan kami menganggap hari Minggu adalah juga hari suci, karena yesus bangkit dari kematiannya pada hari Minggu.
Islam :Maaf, rasanya tidak perlu lagi saya mengomentari jawaban anda yang bolak balik ke itu-itu. Harapanku jujurlah dalam menanggapi sesuatu, apalagi kita ini sedang membicarakan masalah-masalah firman Tuhan yang dianggap benar datang dari Tuhan. Jika kita membohongi, tapi hati kecil kita katakan itu benar, maka hal itu hanya akan menambah banyaknya rentetan dosa yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Nya nanti. Cobalah renungkan nasihat Yesus seperti ini :
Yohanes :
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
15:10
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Saya kira sabda Yesus dalam dua ayat itu sangat jelas sekali maknanya. Anak kecilpun paham apa maksud sabda Yesus tersebut yakni jika ingin mencintai dan menjadi pengikutnya yang setia, ikutilah segala perintahnya, agar anda berada dalam kasihnya. Jika anda tidak mengikuti perintahnya, berarti anda tidak mencintai dia.
Kristen :Saya tetap mencintai Yesus dan menjalankan perintahnya, hanya saja mungkin dengan cara yang berbeda.
Islam :Justru karena anda jalankan secara berbeda itulah, maka anda menjadi bukan pengikutnya, tetapi pengikut ajaran pendeta atau gereja anda. Apa susahnya anda tinggalkan ajaran manusia dan mengikuti ajaran Yesus? Yang namanya pengikut Yesus, berarti dia harus konsekuen dan konsisten dengan apa yang yesus katakan. Coba anda renungkan sabda yesus ini :
Matius
5:18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Nah ini berarti bahwa seluruh hukum Taurat itu masih berlaku dan harus anda jalankan, termasuk mengkuduskan hari Sabat. Artinya anda harus tinggalkan beribadah hari Minggu dan kembali ke hari Sabtu. Apalagi seumur hidupnya Yesus hanya beribadah dan mengkuduskan hari Sabat, dan tidak sekalipun Yesus beribadah dan mengkuduskan hari Minggu!
Kristen :Biarlah kita berjalan pada garis masing-masing. Bagi kami, yesus adalah sebagai juruselamat umat manusia. Menurut saya yang penting adalah jaminan keselamatan yang pasti, yaitu bila kita beriman dan percaya kepada Yesus yang telah bangkit pada hari Minggu sebagai hari kemenangannya atas iblis, untuk menebus dosa-dosa manusia.
Islam :Kalau salah satu jalan keselamatan itu hanya beriman dan percaya kepada yesus, maka semua umat Islam juga beriman dan percaya kepada Yesus yang disebut sebagai nabi Isa As. Menurut saya, keselamatan yang pasti, bukan hanya sekedar beriman dan percaya kepada Yesus, tetapi bagaimana melakukan semua perintahnya dan perintah Tuhannya Yesus yaitu Allah Swt.
Percuma anda hanya beriman dan percaya Yesus, jika semua perintahnya tidak anda lakukan !!!
Yesus beribadah seumur hidupnya pada hari Sabat, anda malah beribadah pada hari Minggu. Bukankah anda telah mengingkari bahkan menghianati beliau? Bukankah apa yang yesus contohkan harus diikuti oleh penganutnya? Coba simak baik – baik sabda Yesus ini :
Matius
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Saya rasa, ayat ini sangat jelas dan bagus sekali buat anda renungkan, sebab sabda Yesus tersebut jelas sekali dia sendiri yang mengatakan kepada pengikutnya, yang bermakna bahwa keselamatan itu harus melakukan semua kehendak Bapanya yaitu Allah. Jadi pernyataan iman itu harus disertai perbuatan, jika tidak maka sia-sialah iman anda. Kan tadi sudah dibacakan yaitu Yoh 14 :15
Yohanes :
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Ini bermakna, jika anda benar-benar mengasihi dia, ikutilah apa yang dicontohkan dan diajarkan yesus. Jika anda tidak mengikuti jejak beliau, berarti anda tidak mengasihinya bukan?
Kristen :Rasanya kita tutup saja masalah Sabat dan bagaimana jika kita beralih ke materi lain?
Islam :Karena sudah cukup larut malam, materi lain kita bicarakan pada hari berikutnya. Aku mau tuntaskan sekali lagi bahwa masih ada yang perlu anda renungkan untuk dibawa tidur pada malam hari, yaitu bagaimana Allah menganjurkan agar mengikuti Perintah-perintahNya.
Ulangan
11:1
"Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.
1 Raja
8:61
dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."
Yesaya
66:22
Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.
66:23
Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.
Firman Tuhan seperti itu sudah sangat jelas, tegas dan sangat rasional. Anak kecilpun paham apa yang Tuhan kehendaki dari isi firman Nya itu. Apakah masih perlu aku jelaskan ?
Kristen :Terimakasih biar nanti akan kupelajari dirumahku lagi.
Islam :Kalau tadi adalah ayat-ayat anjuran Tuhan agar mengikuti Perintah dan ketetapan serta Peraturan Nya, maka ada juga ayat-ayat yang berisi ancaman bila anda tidak melaksanakannya. Mudah-mudahan dengan adanya ancaman dari Tuhan, anda akan pikirkan lebih serius lagi, sebab ini menyangkut keselamatan abadi di akhirat nanti. Lebih baik kita tidak disukai manusia, asal disukai dan disayangi oleh Tuhan.
Yesaya
8:20
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Yakobus
2:10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
2:14
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:17
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Kristen :Wah….terimakasih….anda begitu menguasai, dan biarlah ini menjadi PR saya. Tetapi kami yakin bahwa kami umat Kristen tetap menghormati dan mengkuduskan Sabat, Cuma harinya saja hari Minggu.
Islam :Baiklah biarlah semua itu menjadi PR bagi anda. Sekedar renungan, bahwa sebelumnya Tuhan telah informasikan bahwa pada suatu saat nanti hukum-hukumNya serta hari-hari SabatNya akan dibengkokkan orang, dan hal ini telah terbukti hampir semua orang Kristen telah membengkokkannya, termasuk anda sendiri. Coba anda baca Yehezkiel 22: 26.
22:26
Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.
Nah, jika anda ingin meluruskan kembali informasi Tuhan tersebut, maka berbuatlah sesuatu untuk membela firman-firman Allah yang benar, dan jangan sampai anda ikut terjerumus seperti mereka-mereka itu.
Mestinya anda harus menjadi pelopor dalam mengembalikan ke 10 firman Tuhan yang telah mereka obah dan langgar. Kristen protestan adalah agama “reformasi” yaitu apa yang dilakukan oleh Martin Luther. Banyak hal yang berhasil Martin Luter protes, sehingga muncullah agama baru yaitu protestan, tetapi sayangnya, salah satu dari beberapa kegagalan Martin Luther adalah masalah penyucian hari Sabat, yang telah dirobah oleh penguasa Katolik menjadi hari Minggu.
Jika anda merasa benar hari Sabat yang jatuh pada hari Sabtu itu sudah dilanggar bahkan dirobah oleh pemimpin Gereja menjadi hari Minggu, berarti anda dan semua umat Kristen dan Katolik telah melanggar salah satu dari Sepuluh Firman Tuhan tersebut, berarti mereka telah berbuat salah atas seluruh hukum itu. Coba renungkan ayat alkitab ini :
Yakobus
2:10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Saya kira ayat ini sangat baik sekali. Bahkan rasanya satu ayat ini telah mewakili seluruh isi dari 10 firman Allah. Artinya hanya dengan melanggar salah satu hukum Tuhan, sama saja telah bersalah atas seluruh hukum itu.
Kristen :Baiklah saya kira cukup diakhiri sampai disini saja, nanti dilanjutkan besok lagi. Anda sangat luar biasa sekali!!! Terang terang saja, baru kali ini aku ketemu dengan orang yang bisa berdialog sedetail ini. Saya mendapatkan banyak ilmu dan pemahaman dari Bapak. Paling tidak aku mendapatkan banyak wawasan ilmu kristologi dari dialog ini. Saya harap dialog seperti ini bisa diteruskan pada hari-hari berikutnya dengan materi yang lain.
Islam :Sebelum kita akhiri, saya ingin sampaikan, bahwa apabila anda ingin menjadi orang Kristen yang baik, cobalah anda kritisi kandungan kitab suci anda, karena bukan tidak mungkin banyak ajaran-ajaran yang benar telah diselewengkan oleh mereka yang tidak bertanggungjawab.
Salah satu bukti otentik, yaitu seperti yang kita bahas yaitu masalah keabsahan hari Sabat dalam 10 firman Tuhan. Ternyata hanya sebagian kecil saja yang masih konsisten dan konsekuen memelihara dan mengkuduskan yaitu dari sekte Advent.
Ini berarti sebagian besar telah melanggar kekudusan hari Sabat, padahal ancaman bagi mereka yang melanggar begitu berat, yaitu dihukum mati. Coba anda renungkan jaminan Allah bagi mereka yang memelihara hukum Sabat Tuhan.
Yesaya
58:13
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
58:14
maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Ingat!!! Tuhan tidak mungkin ingkar janji, apa yang keluar dari mulut Nya, pasti akan terjadi. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam :
Mazmur
89:34
(89-35) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Oleh sebab itu janji yang Dia ucapkan dalam Yesaya 58: 13-14 tadi, merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan dan menyenangkan. Tidak ada lagi kesenangan yang lebih besar selain kesenangan yang langsung diberikan Tuhan atas janjiNya terhadap mereka yang taat menjalankan hukum-hukum Nya.
Bayangkan saja, janji dan jaminan Nya begitu menggiurkan, begitu menjanjikan kesenangan yang tiada tara hanya karena memelihara salah satu hukumNya saja, yaitu memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, apalagi jika anda menjalankan semuanya, sungguh luar biasa!!!
Kristen : Baiklah. Semoga semua ini menjadi PR bagiku. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas diskusi kita pada malam hari ini, terimakasih juga telah merepotkan bapak menyediakan minuman dan makanan. Kalau boleh besok kita ganti dengan materi yang lain saja, dan saya kira masalah hari Sabat kita tutup saja sampai disini.
Islam :Terimakasih kembali. Dan saya mohon maaf jika selama kita berdialog, ada kata-kata yang salah atau menyinggung perasaan anda. Apa yang saya sampaikan itu bukan dari pikiran saya, kemauan dan kehendak saya sendiri, tetapi semua itu berdasarkan dalil-dalil yang saya ambil dari kitab anda sendiri. Saya hanya sekedar menunjukkan apa yang mestinya anda ketahui, anda pelihara dan anda amalkan.
Saya yakin, jika anda benar-benar ingin mencari jalan yang benar, Insya Allah Tuhan akan membimbing anda pada ajaran yang hakiki dan yang diridhoi Nya.

Sumber : “Kontroversi Hari Sabat versi Islam – Kristen - Yahudi” oleh Insan Mokoginta (mantan Katolik), Penerbit Birrul Walidain telp 021-8731919

SEJARAH TRINITAS

Ditulis oleh : DR. Hudoyo Hupudiyo, M.Ph

Pengalaman batin orang Kristen di zaman awal
Paham Trinitas berasal dari pengalaman batin orang Kristen pengikut Yesus di zaman awal akan perjumpaan dengan yang ilahi. Pada saat itu belum ada paham Trinitas sebagaimana dirumuskan belakangan. Pengalaman batin itu mendahului paham teologisnya. Para pengikut Yesus itu mengalami Keilahian dalam tiga bentuk atau modalitas:
(1) mengalami Keilahian sebagaimana mereka pahami dari kitab-kitab Yahudi (Perjanjian Lama): sebagai Pencipta, Tuhan dari sejarah penyelamatan, Bapa, dan Hakim;
(2) mengalami Keilahian di dalam diri Yesus, yang hidup di tengah manusia, sebagai “Yang Telah Bangkit Kembali”;
(3) mengalami Keilahian sebagai Roh Kudus yang memberi kekuatan bagi hidup baru, kuasa bagi Kerajaan Allah, sebagaimana misalnya dialami oleh para murid pada peristiwa Pentakosta.

Sepanjang sejarah Kristen, masalah bagaimana mempertemukan pengalaman akan Keilahian dalam tiga bentuk/modalitas ini dengan prinsip keesaan Tuhan (monoteisme) telah menjadi bahan kajian dan perenungan yang sangat mendalam bagi orang Kristen yang saleh. Ini menjadi pendorong pula bagi berkembangnya suatu teologi spekulatif yang mengilhami metafisika Barat selama berabad-abad.
Namun, selama dua abad pertama Masehi, terdapat berbagai jawaban terhadap masalah ini yang berdiri berdampingan dan berhadap-hadapan. Pada mulanya para ahli teologi Kristen itu belum mengkajinya secara spekulatif.


Perbedaan paham seputar tokoh Yesus
Berbagai paham tentang Trinitas itu berpusat pada perbedaan paham tentang tokoh Yesus. Menurut Injil Yohanes, keilahian Yesus adalah titik awal untuk memahami pribadi dan karyanya. Yesus adalah keilahian yang telah ada sebelum ruang dan waktu ini tercipta, dan yang turun ke dunia (berinkarnasi) untuk menebus manusia yang berdosa.
Di lain pihak, Injil Markus tidak berangkat dari teologi inkarnasi, melainkan memahami baptisan Yesus di sungai Yordan sebagai pengangkatan manusia Yesus ke dalam kedudukan Putra Allah [Sonship of God], yang terjadi dengan turunnya Roh Kudus dalam wujud burung merpati. Jadi sampai di sini sudah ada dua pendekatan yang berbeda.
Situasinya menjadi makin rumit ketika muncul konsep tentang pribadi ilahi kedua yang khas sebagaimana terlihat dalam diri Yesus; sedangkan Roh Kudus tidak dilihat sebagai tokoh berpribadi, melainkan sebagai kuasa/kekuatan, dan digambarkan hanya dalam wujud burung merpati atau lidah api. Dengan demikian, Roh Kudus untuk sebagian besar terdorong ke belakang di dalam kesadaran dan liturgi Kristen sehari-hari.


Masuknya tema-tema Neoplatonik
Di dalam Injil Yohanes terdapat petunjuk-petunjuk awal dari konsep Kristus sebagai Logos, “Sabda”, yang sudah ada pada awal segala zaman. Di bawah pengaruh filsafat Neoplatonisme yang datang belakangan, tradisi ini menjadi sentral di dalam teologi spekulatif. Orang memikirkan bagaimana mempertemukan prinsip “keesaan Allah” dengan “triplisitas” (rangkap tiga) manifestasi keilahian. Masalah ini dijawab dengan menggunakan metafisika keberadaan [being] dari filsafat Neoplatonisme.
Menurut filsafat Neoplatonisme, Allah yang transenden, yang berada di atas segala keberadaan, di atas segala rasionalitas, dan di atas segala konseptualitas, berangsur-angsur melepaskan transendensi keilahiannya. Pada tindakan awal dari proses sadar-diri, Logos menyadari dirinya sebagai batin ilahi (Yunani: nous). (Bandingkan ini dengan ta-ayyun awwal dari Ibn Arabi, dan alam wahdatiyah [#2] dari Mas Winarno.) Batin ilahi, yang juga disebut akal budi semesta yang bersifat ilahi, ini oleh filsuf Neoplatonik, Plotinus, dinamakan “Putra” yang muncul (datang) dari Bapa.
Langkah berikut dari proses Allah-transenden menjadi sadar-diri adalah munculnya alam ilahi [divine world] di dalam batin ilahi [nous], yakni ide tentang alam semesta dengan wujud-wujud individualnya sebagai isi kesadaran ilahi. (Bandingkan ini dengan ta-ayyun tsani dari Ibn Arabi, dan alam wahidiyah [#3] dari Mas Winarno.)
Di dalam filsafat Neoplatonisme, baik nous maupun ide alam semesta disebut hipostasis (emanasi, pembabaran, pengejawantahan ke “bawah”) dari Allah yang transenden. Teologi Kristen belakangan meminjam dari filsafat Neoplatonik ini-metafisika substansi serta doktrin hipostasis-sebagai titik tolak untuk memahami hubungan antara “Allah Bapa” dan “Allah Putra”. Hubungan itu ditafsirkan menurut doktrin hipostasis Neoplatonik. Di sini juga terkandung tafsiran Kristologi spekulatif yang paralel dengan spekulasi Neoplatonik tentang Logos.


Kesulitan dengan Neoplatonisme
Kesulitan bagi orang Kristen dalam meminjam dari Neoplatonisme ialah karena dalam doktrin hipostatisasi tersirat adanya sesuatu yang “berkurang” dari Allah yang transenden ketika beremanasi menjadi Logos dan seterusnya ke bawah; ada sesuatu yang “melemah”, yang inheren di dalam proses yang berlangsung secara hirarkis itu. Derajat keilahian itu makin lama makin berkurang dengan makin mendekatnya keberadaan ilahi itu kepada materi. (Di dalam filsafat Neoplatonisme, materi di anggap sebagai bukan-keberadaan [nonbeing].)
Jadi, dengan mencangkokkan doktrin hipostasis Neoplatonik kepada tafsiran Kristiani tentang Trinitas, terdapat bahaya bahwa berbagai manifestasi Allah itu-sebagaimana dirasakan dalam pengalaman batin Kristen sebagai:
Bapa, Putra dan Roh Kudus-berubah menjadi hirarki tuhan-tuhan yang bertingkat-tingkat, menjadi politeisme.
Sekalipun bahaya ini dengan sadar dihindari, dan-berangkat dari Kristologi Logos-kesamaan esensi sepenuhnya dari ketiga manifestasi Allah itu ditekankan, ada bahaya lain yakni munculnya kembali triplisitas, yakni tuhan-tuhan yang setara, yang bertentangan dengan prinsip monoteisme murni.


Upaya merumuskan Trinitas: “kontroversi Arius”
Pada abad ke-3 M orang mulai sadar bahwa upaya memahami misteri Trinitas menurut teori hipostasis Neoplatonik tidak memuaskan dan malah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru. Puncak di mana kesulitan dasar itu mencuat secara teologis dan eklesiastik (kelembagaan gereja) ke permukaan secara mencolok adalah apa yang disebut “kontroversi Arius”.
Arius termasuk aliran teologi Antiokhia, yang menekankan historisitas dari manusia Yesus. Dalam teologinya, Arius mempertahankan pemahaman formal tentang keesaan Allah, persis seperti ditekankan oleh doktrin Tauhid dalam Islam, dan deklarasi “Shema” dalam agama Yahudi.
Di dalam mempertahankan keesaan Allah itu, Arius terpaksa menyanggah kesamaan antara hakikat Putra dan Roh Kudus di satu pihak dengan hakikat Allah Bapa di lain pihak. Paham ini ditekankan oleh para pemikir dari aliran teologi Aleksandria yang dipengaruhi filsafat Neoplatonisme.
Dari sejak awal, kontroversi antara kedua kelompok ini bertumpu pada konsep metafisikal mengenai substansi dari Neoplatonisme-konsep itu sendiri asing bagi Perjanjian Baru-yakni pertanyaan: apakah esensi itu? Tidak heran bahwa kemudian kontroversi ini dirumuskan dalam slogan: “kesamaan esensi [dan oleh karena itu setara]” [homoousion] vs. “kemiripan esensi [dan oleh karena itu, tak sama dan tak setara]” [homoiousion] di antara berbagai pribadi ilahi itu. (Orang-orang yang sinis-macam Gibbon- berkata bahwa orang Kristen menghabiskan waktu dan energi untuk berdebat tentang sebuah huruf hidup: “i” [iota] dalam “ou” vs. “iou”. Dari sinilah asal ungkapan populer dalam bahasa Inggris: “It makes not one iota of difference.” :-) Tapi bagi penganut kental Kristen perbedaan satu huruf itu berarti sangat penting.)

Posisi dasar dari Arius adalah menyanggah kesamaan esensi dari Putra (dan Roh Kudus) dengan esensi Allah Bapa, untuk mempertahankan keesaan Allah. Dengan demikian menurut Arius, Putra menjadi “Allah kedua, di bawah Allah Bapa [subordinated]”- artinya, ia adalah Allah dalam arti kiasan belaka, oleh karena dalam dikotomi Pencipta-Ciptaan, posisi Putra berada di pihak Ciptaan, sekalipun berada pada puncak Ciptaan (merupakan ciptaan tertinggi).
Di sini Arius bergabung dengan suatu tradisi Kristologi yang lebih tua, yang telah menyebar di Roma pada awal abad ke-2 M. Menurut tradisi yang disebut “Kristologi-malaikat” ini, turunnya Putra ke bumi dipahami sebagai turunnya pemimpin malaikat ke bumi, yang menjelma menjadi manusia Yesus; dia pernah pula diidentifikasikan dengan malaikat Mikail.
Dalam Kristologi-malaikat kuno ini telah ditampilkan tekad untuk mempertahankan keesaan Allah, yang membedakan iman Yahudi dan Kristiani dari iman-iman pagan di sekitarnya. Putra bukanlah Allah itu sendiri, melainkan sebagai yang tertinggi di antara makhluk-makhluk spiritual yang tercipta; dengan demikian dia ditempatkan sedekat mungkin dengan Allah.
Arius bergabung dengan tradisi kuno ini dengan tujuan yang sama: yakni mempertahankan prinsip monoteisme Kristiani terhadap segala tuduhan bahwa agama Kristen menampilkan suatu bentuk politeisme baru yang lebih halus.


Kalau Yesus ciptaan juga, bagaimana dia bisa menebus ciptaan? -- Athanasius
Tidak ayal lagi, upaya yang dipelopori Arius untuk mempertahankan keesaan Allah membawa orang Kristen kepada suatu dilema: kalau di dalam dikotomi Pencipta-Ciptaan, Yesus berada di pihak Ciptaan, padahal Ciptaan itu memerlukan penebusan, bagaimana Yesus bisa menebus dunia? Jadi, secara keseluruhan Gereja Kristen menolak upaya formal untuk mempertahankan keesaan Allah yang dipelopori Arius itu sebagai serangan terhadap realitas penebusan.
Juru bicara utama dari pihak ortodoksi gereja adalah Athanasius dari Aleksandria. Bagi dia, titik tolaknya bukanlah suatu prinsip filosofis-spekulatif, melainkan realitas penebusan, kepastian keselamatan. Menurut dia, penebusan umat manusia dari dosa dan maut hanya bisa dijamin jika Yesus adalah Allah sepenuhnya dan sekaligus manusia sepenuhnya, jika esensi Allah meresapi manusia sampai lapisan terdalam dari sumsum tulangnya.
Hanya apabila Allah dalam makna esensi ilahi sepenuhnya menjadi manusia di dalam Yesus maka dapat dijamin pengilahian [deification] manusia dalam makna penaklukan dosa dan maut sebagai kebangkitan daging kembali.
Konsili Nikea (325 M)
Pada konsili Nikea, 20 Mei 35 M, tidak banyak uskup menganut pandangan Athanasius ini. Kebanyakan mengambil sikap di tengah-tengah antara Athanasius dan Arius. Namun dengan dukungan Kaisar Konstantin dan rekayasa Athanasius-mungkin persis sama seperti sidang-sidang umum MPR di zaman Orba-akhirnya Athanasius menang. Hanya Arius bersama dua uskup temannya menolak menandatangani Kredo Nikea.
Kredo Nikea ini berbunyi:
“Kami percaya akan satu Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
pencipta segala sesuatu, yang tampak dan tak tampak,
dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus,
Putra Allah,
tunggal dilahirkan dari Bapa,
yakni, dari zat [ousia] Bapa,
Allah dari Allah,
cahaya dari cahaya,
Allah sejati dari Allah sejati,
dilahirkan bukan diciptakan,
mempunyai zat sama [homoousion] dengan Bapa,
melalui dia segala sesuatu diciptakan,
segala sesuatu yang ada di surga dan
segala sesuatu yang ada di bumi,
yang demi kita manusia dan demi penyelamatan kita,
turun [ke dunia] dan menjadi manusia,
menderita,
bangkit kembali pada hari ketiga,
naik ke surga,
dan akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Dan kami percaya akan Roh Kudus.”

Sehabis konsili Nikea, bukan berarti kontroversi itu pun berakhir. Kontroversi Arius ini berlangsung selama 60 tahun lagi. Arius dkk berjuang terus dan berhasil mempengaruhi Kaisar yang memerintah. Akibatnya, Athanasius sempat diasingkan sampai lima kali. Demikianlah, kaisar demi kaisar silih berganti, yang satu mendukung Arianisme, dan yang lain mendukung Kredo Nikea. Persis seperti persaingan antara Buddhisme yang “asing” vs. Konfusianisme yang “asli” di Tiongkok di zaman kuno.
Paham Athanasius pada waktu itu sukar diterima. Terutama konsep “homoousion” [”berzat sama”] yang dikenakan terhadap Bapa dan Putra mengandung nuansa materialistik; seperti orang mengatakan bahwa dua mata uang “berzat sama”. (Apakah Allah mempunyai zat seperti mata uang mempunyai zat?) Selain itu istilah itu tidak terdapat dalam Alkitab. Juga tidak dijelaskan bagaimana bisa Allah Putra “berzat sama” dengan Allah Bapa tanpa menjadi “Tuhan kedua”. Kredo Nikea seperti apa adanya dapat dituduh sebagai triteisme (tiga Tuhan).
Namun baik kubu Athanasius maupun kubu Arius sependapat akan datangnya sesuatu yang baru yang dibawa oleh Yesus ke dunia. Mereka mencoba menjelaskan pengalaman ini di dalam kerangka simbol-simbol yang mereka pahami. Dan penjelasan itu menjadi kredo (rumusan iman). Pengalamannya sama, tapi kredonya bertentangan, di antara Arius dan Athanasius. Tetapi pengalaman keilahian itu sendiri sebenarnya tak dapat diutarakan dengan kata-kata [ineffable]. Sifat pengalaman transendental itulah yang menyebabkan timbulnya penjelasan iman dari berbagai sudut pandang, yang bisa bertentangan satu sama lain.
Sayangnya, di dunia Kristen perlahan-lahan berkembang ketidaktoleranan di bidang dogmatik. Orang harus mengikuti rumusan-rumusan (simbol-simbol) yang dianggap “benar” dan mengikat. Obsesi doktrinal, yang khas dalam agama Kristen ini, dapat dengan mudah mengacaukan simbol-simbol manusiawi dengan realitas ilahi. Inilah yang menyebabkan mudah pecahnya agama Kristen menjadi begitu banyak gereja, yang bersifat eksklusif satu terhadap yang lain.

Rumusan Trinitas yang final adalah apa yang dikenal sebagai Kredo Athanasius (sekitar th 500 M) --yang sebetulnya bukan ditulis oleh Athanasius, karena dia wafat th. 373 M. Kredo itu pada dasarnya menekankan:
“una substantia-tres personae” (“satu zat, tiga pribadi”). Rumusan ini diterima sebagai akidah resmi Gereja Katolik dan beberapa Gereja Protestan.
Secara praktis rumusan ini merupakan suatu kompromi, yang di satu pihak berpegang teguh pada kedua landasan iman Kristen (keesaan Allah dan pengungkapan-diri Ilahi di dalam Bapa, Putra dan Roh Kudus), dan di lain pihak tidak merasionalisasikan misteri itu sendiri. Pada akhirnya, sudut pandang yang dianut tetap definitif, dalam arti bahwa realitas penyelamatan dan penebusan tetap dipertahankan dan tidak dikorbankan demi kepentingan monoteisme rasional.
Pada awal dan akhir naskah Kredo Athanasius ini terdapat peringatan keras:
bahwa barangsiapa menyeleweng dari akidah ini tidak akan terselamatkan. Kerasnya peringatan ini menyebabkan beberapa ahli teologi, terutama dari Gereja Anglikan, menuntut akidah ini dibatasi atau ditinggalkan.
Ini adalah contoh ketidaktoleranan Gereja Kristen Barat terhadap sesama Kristen yang menganut rumusan akidah berbeda. Ini disebabkan Gereja Kristen Barat lebih menekankan kerigma (yang filosofis) daripada dogma (yang kontemplatif). (Lihat bawah) Itulah pula sebabnya kelak Inkuisisi serta pengejaran dan penindasan kelompok-kelompok yang berbeda akidah merupakan ciri khas Gereja Barat dan tidak terjadi di Gereja Timur.


Para Bapa Kapadosia
Secara rasional, orang Kristen dihadapkan kepada pertanyaan abadi: Kalau hanya ada satu Allah, bagaimana Logos bisa ilahi? Terhadap pertanyaan ini, para Bapa Kapadosia (abad ke-4 M) memberikan jawaban, yang akhirnya bisa memuaskan Gereja Ortodoks Timur. Tetapi jawaban itu berasal bukan dari pendekatan filosofis, melainkan dari pendekatan kontemplatif.
Yang disebut para Bapa Kapadosia terdiri dari tiga tokoh: (1) Basilius, Uskup Kaesarea; (2) adiknya Gregorius, Uskup Nyssa; (3) sahabatnya, Gregorius dari Nazianzus. Mereka menyenangi filsafat dan spekulasi di satu pihak, namun di lain pihak mereka juga orang-orang yang saleh. Mereka yakin bahwa hanya pengalaman batiniah sajalah yang dapat memberikan kunci untuk memahami Allah.
Mereka mengenal Plato, yang membedakan antara filsafat (yang rasional) dan mitologi (yang nonrasional) -- kedua-duanya dapat memberikan pengetahuan yang sama pentingnya. Mereka juga mengenal Aristoteles, yang menyatakan bahwa orang memeluk agama-agama misteri bukan untuk belajar [mathein], melainkan untuk mengalami [pathein].
Basilius mengungkapkan sudut pandang yang sama dalam kerangka Kristiani, yakni dengan membedakan antara kerygma dan dogma. Kedua ajaran Kristen itu sama pentingnya. Mnurut Basilius, kerygma adalah ajaran gereja yang terbuka untuk umum, berdasarkan Alkitab. Sedangkan dogma mengandung kebenaran Alkitabiah yang lebih dalam, yang hanya dapat dipahami melalui pengalaman batiniah dan diungkapkan dalam wujud-wujud simbolik.
Di samping pesan yang gamblang dari Injil, terdapat suatu tradisi esoterik yang rahasia, yang diwariskan “sebagai misteri” dari para rasul; ini adalah “ajaran privat dan rahasia” ...
“... yang dipelihara oleh para bapa suci di dalam keheningan yang mencegah kecemasan dan keingintahuan .... untuk dengan keheningan itu menjaga kesucian dari misteri ini. Mereka yang belum diinisiasi tidak diperbolehkan melihat hal-hal ini: maknanya tidak boleh diungkapkan dalam tulisan.” [Basilius, On the Holy Spirit]

Perbedaan Kristen Barat dan Kristen TImur dalam melihat Trinitas
Gereja Kristen Barat (Latin) kelak akan menjadi agama yang banyak berfilsafat dan berargumentasi; akibatnya, perdebatan mengenai hakikat keilahian akan sering mencuat di Barat. Sebaliknya, di dalam Gereja Kristen Timur (Ortodoks Yunani), teologi yang baik adalah teologi yang bersikap apofatik (berdiam diri dalam kontemplasi).
Seperti dikatakan oleh Gregorius dari Nyssa, “setiap konsep tentang Allah hanyalah sekadar gambaran, kemiripan yang tidak tepat, suatu berhala: ia tidak dapat mengungkapkan Allah itu sendiri.” Gregorius menekankan bahwa “... penglihatan dan pengetahuan yang sejati akan apa yang kita cari justru terletak di dalam tidak melihat, di dalam kesadaran bahwa tujuan kita mengatasi segala pengetahuan, yang di semua sisi dibatasi oleh dinding kegelapan dari kemustahilan-pemahaman [incomprehensibility].”
Kita tidak dapat “melihat” Allah secara intelektual, tetapi apabila kita membiarkan diri kita diliputi “awan yang turun di gunung Sinai”, kita akan merasakan kehadirannya. Basilius kembali kepada pembedaan yang dibuat oleh Philo antara esensi Allah (ousia) dan kegiatan-Nya (energeiai) di alam semesta: “Kami mengenal Allah kami hanya dari kegiatan-Nya, tetapi kami tidak berupaya mendekati esensinya.” Inilah yang akan menjadi pendekatan kunci di dalam seluruh teologi Gereja Timur di kemudian hari.
Para Bapa Kapadosia juga menaruh perhatian terhadap konsep Roh Kudus. Mereka merasa konsep ini hanya disinggung sepintas lalu saja dalam Konsili Nikea: rumusan “Dan kami percaya akan Roh Kudus” dalam Kredo Nikea terasa hanya sebagai embel-embel yang ditambahkan belakangan. Siapakah Roh Kudus itu? Sekadar nama lain dari Allah, atau ada sesuatu yang lain?
Gregorius dari Nazianzus mencatat bahwa “Ada orang melihat Roh Kudus sebagai kuasa [kegiatan], ada yang melihatnya sebagai makhluk, ada yang melihatnya sebagai Allah, sedangkan yang lain tidak bisa mengambil keputusan.” Santo Paulus berbicara tentang Roh Kudus yang membaharui, menciptakan dan dan memuaskan; padahal kegiatan ini hanya dapat dilakukan oleh Allah. Oleh karena itu, Roh Kudus yang di dalam diri kita disebut sebagai penyelamat kita, haruslah bersifat ilahi, bukan sekadar makhluk. Para Bapa Kapadosia meminjam ungkapan yang digunakan Athanasius dalam menghadapi Arius: “Allah memiliki satu esensi (ousia) --yang tidak dapat kita kenali-dan tiga pengejawantahan (hypostases) --yang membuatnya dikenal.”
Alih-alih berdebat tentang esensi (ousia) Allah (yang tidak mungkin diketahui), para Bapa Kapadosia berangkat dari pengalaman manusia tentang pengejawantahan (hypostases) Allah. Ousia (esensi) adalah hakikat sesuatu di dalam dirinya (bagi Allah, ini tidak mungkin diketahui manusia); sedangkan hypostases (pengejawantahan) adalah gambaran tentang sesuatu dilihat dari luar dirinya (bagi Allah, inilah yang dialami manusia).
Gereja Ortodoks Timur: Trinitas bukanlah Allah itu sendiri, melainkan
hypostases Allah
Yang penting adalah, menurut Gregorius dari Nyssa, bahwa hypostases (pengejawantahan) Bapa, Putra dan Roh Kudus itu tidak boleh dipandang atau diidentifikasikan sebagai Allah itu sendiri, oleh karena “... esensi (ousia) Keilahian tidak terkatakan dan tidak dapat diberi nama.” Maka “Bapa”, “Putra”, dan “Roh Kudus” hanyalah sekadar “istilah-istilah yang kita gunakan” untuk menyebut energeiai (aktivitas) yang dengan itu Allah (yang tersembunyi) memperlihatkan Diri-Nya.
Namun, istilah-istilah ini juga mempunyai makna simbolik, karena menerjemahkan realitas yang tidak terbayangkan menjadi gambar-gambar yang dapat kita tangkap. Manusia mengalami Allah sebagai transenden (Bapa, yang tersembunyi di dalam awan yang tak terjangkau), sebagai kreatif (Logos), dan sebagai imanen (Roh Kudus).

Bagi Gereja Ortodoks Timur, Trinitas hanya dapat dipahami sebagai
pengalaman spiritual atau mistikal; Trinitas harus dialami, bukan
dipikirkan, karena Allah melampaui segala konsep manusiawi. Trinitas bukanlah rumusan logis atau intelektual, melainkan paradigma imajinatif yang membingungkan akal budi.
Bagi orang Kristen di Timur, kontemplasi terhadap Trinitas tetap memberikan pengalaman spiritual yang mengangkat; sedangkan bagi orang Kristen di Barat, Trinitas menimbulkan perdebatan. Perbedaan sikap antara Barat dan Timur ini tampak pula dalam memahami istilah theoria. Bagi orang Kristen Timur, theoria berarti kontemplasi (penghayatan); sedangkan bagi orang Kristen Barat, theoria (teori) berarti hipotesis rasional yang harus dibuktikan secara logikal. Mengembangkan “teori” tentang Allah menyiratkan bahwa Dia dapat ditangkap oleh pemikiran manusia.
Orang Kristen Timur menekankan aspek dogmatik dari Trinitas (yang hanya dapat dipahami secara intuitif); sedangkan orang Kristen Barat menekankan aspek kerigmatik dari Trinitas, yang menimbulkan argumentasi, kontroversi dan paradoks-paradoks.
Trinitas sebagai paradigma imajinatif sebenarnya dikembangkan untuk mencegah pendekatan yang terlalu rasionalistik terhadap Tuhan sebagaimana ditampilkan oleh Arius. Doktrin Inkarnasi sebagaimana tampil di Nikea, mengandung bahaya idolatri yang simplistik: Tuhan dipahami mempunyai sifat dan kegiatan tidak ubahnya sebagai manusia: berpikir, bertindak, membuat rencana sebagai manusia. Dari situ, manusia akan mengenakan pikiran-pikirannya sendiri (yang eksklusif) pada Tuhan sehingga menjadi absolut. Inilah akar dari sikap-sikap eksklusivistik dalam agama.
Ketika pada abad ke-18 M pemikiran rasional mulai membudaya di dunia, orang Kristen Barat mencoba merasionalkan Tuhan pula. Ini yang menyebabkan munculnya pernyataan “Tuhan telah mati” di Barat. Sedangkan orang Kristen Timur tetap melihat Trinitas bukan sebagai pernyataan faktual, melainkan sebagai pernyataan puitik atau sebagai tarian teologis antara apa yang dipercaya manusia dengan kesadaran bahwa kepercayaan kerigmatik seperti itu hanya bersifat sementara [sampai diperoleh pengalaman spiritual yang membenarkannya].


Masa-masa sesudahnya: periode rasionalistik
Perkembangan khas pada masa-masa selanjutnya di dunia Kristen, ketika filsafat rasionalistik mulai membudaya, dan aspek penyelamatan dari Trinitas mulai terdesak ke belakang, aliran-aliran anti-Trinitas pun muncul kembali. Banyak yang dengan sadar menganut pandangan Arius yang rasional: misalnya, kaum humanis Pencerahan pada abad ke-16 M, dan kaum anti-Trinitas pada masa Renaisans Italia.
Dalam gerakan yang disebut Protestan (Reformasi) radikal, terjadi pergeseran peran Yesus dari Penebus menjadi lebih bersifat profetik dan merupakan pemimpin dan teladan utama bagi orang beriman. Yesus adalah tokoh yang mengutuk kaum agama dan politikus yang mapan, mengecam kaum kaya; begitu pula seharusnya diteladani oleh orang beriman. Munculnya sekte Anabaptis yang dikejar-kejar oleh pimpinan Gereja Katolik dan Gereja Protestan lain; kisah Michael Servetus yang dihukum mati oleh “Inkuisisi” Protestan, merupakan contoh dari paradigma persekusi yang diterima dengan tabah oleh para tokoh gerakan Reformasi radikal ini. Mereka meneladani Yesus yang juga dikejar-kejar dan mati di kayu salib.
Gerakan radikal pada abad ke-16 M ini kelak mengambil bentuk sebagai aliran Unitarianisme. Aliran ini berpendapat bahwa doktrin Trinitas adalah penyimpangan dari Alkitab, dan bahwa monoteisme sederhana dapat dipertahankan apabila Kristus tidak dilihat sebagi pengejawantahan penuh dari Allah.
Ada suatu hubungan langsung antara paham anti-Trinitas dengan penelitian kehidupan Yesus pada abad ke-18 M. Pelopor penelitian ini ialah Hermann Reimarus dan Karl Bahrdt, yang menggambarkan Yesus sebagai agen suatu tarekat pencerahan yang tertutup (kaum Essene), yang bertujuan untuk menyebarluaskan agama akal budi di dunia. Kedua peneliti itu juga bersikap anti-Trinitas dan memelopori gerakan kritik rasionalistik yang radikal terhadap dogma-dogma gereja.
Ilmuwan terkemuka, Sir Isaac Newton (abad ke-17 M), mempunyai minat pada agama dan teologi. Pada awal th 1690-an, ia mengirimkan kepada sahabatnya, John Locke, satu kopi tulisannya yang mencoba membuktikan bahwa ayat-ayat yang menyiratkan Trinitas di dalam Perjanjian Baru adalah tambahan belakangan yang disisipkan oleh kubu Athanasius. Ketika John Locke berniat menerbitkan karya itu, Newton segera menariknya kembali, karena takut pandangannya yang anti-Trinitas diketahui umum.
Kritik Immanuel Kant (abad ke-18 M) terhadap “bukti-bukti” adanya Tuhan menyebabkan merosotnya doktrin Trinitas lebih jauh. Di dalam filsafat Idealisme Jerman, Hegel, dalam upaya mengangkat dogma Kristen ke dalam lingkup konseptual, mengambil doktrin Trinitas sebagai landasan bagi sistem filsafatnya serta tafsirannya terhadap sejarah sebagai proses pengejawantahan roh mutlak menjadi sadar-diri.
Pada masa yang lebih mutakhir, aliran teologi dialektis di Eropa dan Amerika Serikat cenderung mereduksikan doktrin Trinitas dan menggantikannya dengan monokristisme. Monokristisme adalah kecenderungan dalam praktek iman Kristen sehari-hari, ketika tokoh Putra mendesak tokoh Bapa ke belakang, ketika tokoh Pencipta dan Pemelihara alam semesta dikesampingkan oleh tokoh Penebus. Gejala ini terlihat pada kehidupan liturgis sehari-hari. Terdapat tarik-menarik antara teologi Kristen (Trinitas) dan kesalehan Kristen (dengan titik berat pada Yesus Kristus).
Suatu bentuk monokristisme yang radikal adalah Gerakan “Jesus Only”, yang muncul di dalam Gereja Pentakosta. Gerakan ini menyatakan bahwa baptisan yang benar adalah “Atas nama Yesus” semata, bukan atas nama Trinitas. Gerakan yang mulai pada th 1913 di Kalifornia ini menolak doktrin Trinitas tradisional, dan hanya mengakui pribadi Yesus satu-satunya sebagai Allah. Gerakan ini menyebabkan pecahnya aliran Pentakosta menjadi beberapa gereja.
Pada suatu peristiwa yang singkat tapi dipublikasikan secara luas pada pertengahan tahun 1960-an, sejumlah ahli teologi Protestan terkemuka yang terlibat dalam kritik budaya mengamati dan menyatakan bahwa “Tuhan telah mati”. Teologi “matinya Tuhan” mengesampingkan segala paham tentang transendensi ilahi, dan meletakkan seluruh sifat Kekristenan pada manusia Yesus dari Nazareth. Dogma Kristen ditafsirkan ulang, dan direduksikan menjadi sekadar sosialitas dan kemerdekaan manusiawi. Tak lama kemudian, mayoritas ahli teologi menanggapi aliran kecil ini dengan menampilkan kembali dogma Kristen klasik, yang menekankan perjumpaan dengan transendensi ilahi dalam setiap wacana tentang Yesus Kristus.


Penemuan kembali transendensi ilahi
Pada zaman pasca-modernisme sekarang ini, transendensi ilahi telah ditemukan kembali”setidak-tidaknya diindikasikan”oleh sains dan sosiologi. Teologi pada dasawarsa penutup abad ke-20 M ini berupaya mengatasi tafsiran yang bersifat antropologis semata tentang agama, dan sekali lagi menemukan secara baru landasan transendensinya. Konsekuensinya, teologi dihadapkan pada masalah Trinitas dalam bentuk baru, yang menurut pengalaman Kristiani akan Allah sebagai kehadiran Bapa, Putra dan Roh Kudus tidak dapat dihilangkan. Pemahaman baru akan Trinitas ini ditandai dengan pergeseran dari pendekatan filosofis-metafisikal kepada pendekatan kontemplatif. Juga dipengaruhi oleh perjumpaan dengan paham-paham lain yang non-Kristiani tentang inkarnasi dan emanasi transenden, dalam rangka dialog antariman.
[Disarikan dan dirangkum dari Encyclopaedia Britannica dan “A History of God” (Karen Armstrong).]

Uraian tentang sejarah pemahaman dan penyikapan terhadap konsep Trinitas di
atas menggarisbawahi bahwa semua sudut pandang tersebut -baik yang pro
maupun yang kontra, baik yang “resmi” maupun yang tidak- adalah upaya
manusia untuk menyelami hal-ihwal keilahian. Upaya ini pada garis besarnya
menggunakan dua pendekatan: di satu pihak, pendekatan
filosofis-intelektual, dan di lain pihak, pendekatan
kontemplatif-meditatif.
Rekan-rekan yang menganut salah satu paham Trinitas tertentu sebagai rumusan imannya, mungkin ada yang memahami rumusannya sebagai “terilhami oleh Roh Kudus”. Hal ini dapat dipahami sepenuhnya. Namun, karena saya pribadi berangkat dari sikap sekuler yang netral terhadap berbagai akidah yang ada, maka saya melihat berbagai paham Trinitas itu tidak ada yang lebih “benar” atau lebih “salah” yang satu terhadap yang lain.
Bersimpati dengan pendekatan Gereja Ortodoks Timur, saya berpendapat bahwa
paham Trinitas adalah simbol-simbol yang mengacu kepada suatu realitas
transenden yang berada di baliknya, yang pada dasarnya tidak terbayangkan
dan tidak terkatakan oleh otak manusia. Realitas itu hanya dapat didekati
dan dialami di dalam kontemplasi-meditatif, bukan dengan pemikiran
diskursif-filosofis. Realitas itu tercermin pula di dalam banyak
simbol-simbol lain yang non-Kristiani.
Sumber : dari Milis Sabili