Senin, Desember 10, 2007

MATINYA YESUS, TUHAN UMAT KRISTEN

MATINYA YESUS, TUHAN UMAT KRISTEN
Hari ini (tanggal 21 April) umat Kristen di seluruh dunia memperingati hari meninggalnya Tuhan mereka, Yesus. Seluruh umat Kristen meratapi kematian Tuhan mereka yang rela berkorban untuk menebus dosa manusia.
Jika kita mau menggunakan akal kita untuk berpikir, apa iya Tuhan harus disalib agar manusia itu bisa tertebus dosanya? Bukankah untuk diampuni dosa, manusia tinggal bertobat, dan insya Allah Tuhan akan mengampuninya. Bukankah Tuhan itu Maha Pengampun?
Aneh sekali jika manusia ditebus dosanya asal percaya Yesus itu juru selamat. Akibat dari doktrin ini, manusia akhirnya merasa bebas berbuat dosa seperti membunuh, berzinah, merampok, dan lain-lain, toh dosa mereka sudah ditebus oleh Yesus. Akibatnya, hancurlah kode etik atau moralitas umat Manusia karena kepercayaan yang sesat seperti ini.
Islam mengajarkan kita, bahwa seseorang itu bertanggung-jawab atas perbuatannya. Jika dia ingin bertobat, maka Tuhan akan mengampuninya dengan syarat dia benar2 bertobat dan tak ingin lagi mengulangi dosanya. Jadi tidak perlu Tuhan turun ke dunia, dicaci-maki dan disalib, bahkan sampai merasa ketakutan karenanya.
YESUS BERSYUKUR KEPADA TUHAN
Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku BERSYUKUR kepadaMU, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” (Matius 11:25)
a. Setiap yang bersyukur kepada Tuhan, adalah bukan Tuhan
b. Yesus bersyukur kepada Tuhan
c. Berarti Yesus bukan Tuhan.

YESUS DILUDAHI DAN DIPUKULI
Mereka MELUDAHINYA dan mengambil bulu itu dan MEMUKULKANNYA ke kepalanya (Matius. 27:30, Markus. 15:19, Yohannes. 19:3)
a. Mustahil Tuhan bisa dipukul, diludahi dan ditampar
b. Yesus dipukuli, ditampar dan diludahi oleh tentara
c. Berarti Yesus bukan Tuhan.

YESUS KETAKUTAN MELIHAT MALAIKAT
Maka seorang dari langit menampakan dirinya kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya. Ia sangat KETAKUTAN dan makin bersungguh-sungguh berdoa. PELUHNYA menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah (Lukas 22:43-44)
a. Setiap yang takut, bukanlah Tuhan
b. Yesus takut kepada Malaikat
c. Berarti Yesus bukan Tuhan.

Sesungguhnya mustahil Tuhan itu ketakutan terhadap yang lain. Bukankah Dia adalah sang pencipta alam? Bahkan manusia pun jarang yang bersikap penakut seperti itu. Misalnya Nabi Muhammad (yang cuma manusia biasa) sendiri melarang kita sedih dan takut, sabdanya:
“Janganlah engkau takut, sesungguhnya Allah beserta kita.
YESUS MERASA SEDIH
Lalu katanya kepada mereka: “Hatiku sangat sedih seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku” (Matius 26:38; Markus 14:34)
a. Mustahil Tuhan merasa sedih
b. Yesus merasa sangat sedih
c. Berarti Yesus bukan Tuhan

Dari ayat di atas, Yesus meminta bantuan manusia untuk berjaga-jaga (dari bahaya). Adakah Tuhan seperti itu?
YESUS MEMANGGIL TUHAN
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
“Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34).
a. Setiap yang memanggil Tuhan adalah bukan Tuhan
b. Yesus memanggil Tuhan
c. Berarti Yesus bukan Tuhan

Seandainya Yesus memang dipersiapkan Tuhan (diriNya sendiri) untuk dihina dan mati disalib, mengapa ia berteriak keras memanggil Tuhan (diriNya sendiri). Banyak hal yang tidak masuk akal di sini. Tuhan telah menganugrahkann kita akal untuk berpikir memilih agama yang benar, dan agama ini kelihatan sekali banyak salahnya. Adakah masuk akal kita berteriak2 memanggil diri kita sendiri? Yang masuk akal adalah Yesus itu cuma manusia biasa, yang akhirnya disalib oleh orang2 Yahudi.
YESUS TAKUT DAN GENTAR
Dan ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes sertaNya. Ia sangat takut dan gentar (Markus 14:33)
a. Setiap yang takut bukan Tuhan
b. Yesus takut dan gentar
c. Berarti Yesus bukan Tuhan

Rasanya cukup ayat-ayat di atas untuk membuktikan bahwa Yesus itu adalah manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Kuasa.
Dalam ajaran Kristen yang diajarkan oleh Paulus, seluruh manusia berdosa karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, memakan buah terlarang. Hal ini bukan saja bertentangan dengan Al Qur’an, tapi juga bertentangan dengan ajaran Alkitab itu sendiri:
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)
Hal ini dibenarkan oleh Al Qur’an:
“Orang yang berdosa, tiada memikul dosa orang lain. Dan tiadalah untuk manusia, melainkan apa-apa yang dia usahakan” (An Najm 53:38-39)
Jadi tak mungkin Tuhan bersikap tidak adil, misalnya si Fulan membunuh seseorang, kemudian anak serta cucunya dan seluruh keturunannya yang belum lahir ketika pembunuhan terjadi ikut mewarisi dosanya, dan harus ikut dibunuh.
Jadi konsep bahwa Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa seluruh manusia hanya karena nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, makan buah terlarang itu jelas bertentangan dengan akal dan nilai2 keadilan.
Lagi pula haruskah dosa warisan tsb ditebus dengan dosa yang lebih besar, yaitu menyalib Yesus? Kemudian jika Penyaliban itu dianggap keharusan untuk menebus dosa manusia, kenapa Yudas Iskariot di Alkitab (Markus 14:10;Matius 26:14;Lukas 22:3) disebut sebagai pengkhianat? Bukankah dia telah membantu terjadinya penyaliban tsb?
Jika Yesus memang bersedia disalib, kenapa dia menyebut Yudas pengkhianat, dan kenapa dia memanggil-manggil Tuhan:
“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
“Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34).
Lagipula jika jiwa Yesus itu benar2 Tuhan, tentulah jiwanya sanggup menahan itu. Bukankah banyak orang2 seperti suku Indian yang dapat menahan siksa dan diam saja ketika disiksa?
Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun, dia mengampuni hambanya yang bertobat:
“Kemudian Adam memperoleh beberapa kalimat dari Tuhannya (ia minta ampun), lalu Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Dia Penerima taubat lagi Penyayang.” (Al Baqarah 2:37)
“Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:21)

Tidak ada komentar: