Senin, Desember 10, 2007

Yesus dilantik jadi Tuhan

"...Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien, Kaisar Romawi.Pelantikannya terjadi dalam sebuah conseli (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam Injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan 'Aku Tuhanmu'? Tidak pernah ada...."

Justru ada banyaknya versi bible itu sangat jelas menunjukkan adanya kepalsuan. Memang kita tidak tahu yang mana yang asli, tapi logika sederhananya, sebuah kitab suci yang merupakan firman dan perkataan Tuhan haruslah jelas dan pasti keberadaannya. Sedangkan dengan adanya ribuan versi yang antara satu sama lain berbeda, jelas-jelas menunjukkan adanya kepalsuan. Sebagai contoh, untuk membuktikan adanya kepalsuan, tidak harus menunjukkan mana yang asli, tapi bila ada sekian banyak versi, maka bisa dipastikan ada kepalsuan pada semuanya kecuali satu atau malah semuanya palsu.Karena, ketika Tuhan berfirman, pastilah Dia menggunakan satu bahasa, yaitu bahasa yang digunakan oleh nabi yang menerima firman itu. Nah, tolong berikan kepada kami perkataan Tuhan yang asli yaitu yang menggunakan bahasa aslinya. Bukan versi terjemahan yang sangat bisa dipastikan mengalami bias makna yang jauh. Dan tolong buktikan bahwa apa yang tertulis itu memang bisa dipastikan secara ilmiah adalah tulisan yang dituliskan dimasa diturunkannya perkataan itu. Dan bukan sekedar catatan para pengikut nabi Isa. Kalau Al-Quran, semuanya masih berbahasa arab, bahasa asli ketika firman itu diturukan 1400-an tahun yang lalu. Semua umat Islam di dunia ini hanya punya satu Al-Quran Al-Karim dan semuanya membaca tiap ayatnya yang tidak ada perbedaan sedikitpun. Jangankan satu surat hilang, satu huruf hilang pun pasti segera diketahui, karena firman ini dihafal luar kepada oleh berjuta manusia dari beragam ras, bangsa dan peradaban. Walau pun ada Al-Quran Al-Karim yang diterjemahkan, namun terjemahan pada hakikatnya bukanlah Al-Quran itu sendiri, karena terjemahan itu sangat mungkin berbeda, salah atau melenceng dari bahasa aslinya. Yang merupakan Al-Quran Al-Karim adalah yang masih dalam bahasa aslinya. Dan kita tidak pernah mengenal Al-Quran versi Abu Bakar, Al-Quran versi Umar, Al-Quran versi Ustman atau Al-Quran versi Ali. Karena Al-Quran Al-Karim hanya ada satu saja. Dan apa yang dibaca oleh mereka adalah apa yang kita baca sekarang ini, tidak kurang dan tidak lebih. Bagaimana dengan bible mereka? Pernahkah mereka membaca dalam versi bahsa asli yang turun kepada nabi Isa ? Pasti belum. Dan ketahuilah, selama mereka tidak membaca dalam versi bahasa aslinya, selama itulah mereka hanya punya versi palsunya. Jelas ?2. Siapa bilang tidak pernah ada nabi yang meluruskan penyelewengan kaum yahudi ? Siapa bilang tidak ada nabi yang mengembalikan keaslian kitab suci yang yahudi palsukan ? Sungguh tak terhitung jumlah para nabi dari bani Israil yang hidup setelah Musa yang ditugaskan Allah untuk meluruskan penyelewengan dan pemalsuan. Bahkan para nabi itu banyak yang hidup dalam satu masa bersama. Mata rantai para nabi itu tidak pernah terputus, apalagi buat bani israil / yahudi. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS. Faathir : 34) Tapi semua nabi itu selalu diingkari, dicemoooh, dilawan bahkan dibunuh. ? Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa kebenaran. Demikian itu karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.(QS. Al-Baqarah : 61) Itulah yang dilakukan yahudi kepada para nabi yang datang untuk mengingatkan mereka, didustai dan dibunuh. Jelas bahwa Allah SWT tidak meninggalkan suatu kaum dalam kesesatan.?Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya". (QS. Saba` : 34) Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu ketika terputus rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. AL-Maidah : 19) Memang diantara para nabi sesuah Musa itu ada yang datang khusus dengan kitab suci yang baru, namun sebagian besarnya tidak membawa kitab suci dan syariat yang baru. Mereka mendapat wahyu dari Allah tapi diwajibkan untuk menegakkan Taurat yang diturunkan kepada Musa as. Adapun Nabi Muhammad datang setelah jeda waktu sekitar 600-an tahun pasca kelahiran Nabi Isa. Nabi Isa datang dengan sebuah kitab suci dan syariat tersendiri untuk memperbaharui kitab suci dan syariat yang ada sebelumnya. Sampai masa 600 tahun kemudian, masih ada sisa-sisa pengikut Isa as yang masih konsekuen dengan kitab suci dan syariat Isa as. Salah satunya adalah raja Najasyi yang berkuasa di negeri Habasyah (kini Etiophia), beliau menyatakan beriman kepada Rasulullah SAW begitu mendengar informasi kenabiannya. Hal itu karena beliau masih berpegang teguh dengan Injil yang turun kepada Nabi Isa. Dimana di dalam injil itu jelas-jelas disebutkan ciri Rasulullah SAW dan kewajiban umat manusia untuk masuk ke Islam bila nabi itu nanti muncul. Begitu juga dengan pendeta Bahira yang pernah betemu Rasulullah SAW saat masih kecil ikut pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam. Saat itu Bahira melihat ciri-ciri kenabian yang ada pada diri Muhammad SAW sebagaimana yang dibacanya dalam Injil. Kedatangan Rasulullah SAW adalah untuk menghapus berlakuknya semua kitab suci yang turun dan membawa syariat terbaru dan terakhir yang berlaku untuk semua umat dari semua semua nabi. Bahkan untuk pemeluk agama ardhi yang tidak kenal konsep nabi. Termasuk untuk kalangan atheis yang tidak kenal tuhan. Semua manusia wajib bernabi kepada Rasulullah SAW dan berkitab suci kepada Al-Quran Al-Karim.

1. Tidak Ada Komitmen Untuk Menjaga Keaslian Kitab Suci Masa LaluKehendak Allah SWT adalah bahwa tidak ada satu pun kitab suci yang dijamin akan terus terjaga keabadian dan kesuciannya sepanjang zaman. Tidak ada jaminan bahwa kitab suci itu akan terus ada sepanjang zaman. Dan tidak ada nabi pun yang hidup terus menerus di tengah umatnya sepanjang zaman. Nabi dan kitab suci itu datang silih berganti, sesuai dengan masa hidup umat terkait. Kalau Allah SWT mau, tentu bisa saja. Masalahnya, Allah SWT tidak mau melakukannya, jadi kita tidak bisa paksa tuhan untuk melakukannya. Dan itulah kenyataannya selama ini.Setiap kali suatu umat sudah menyimpang dari ajaran agama yang asli, maka Allah SWT akan mengirim lagi nabi baru dan kitab suci baru kepada mereka. Dan begitulah berlangsung sejak Adam hingga masa sebelum Muhammad SAW.Namun di bagian akhir dari periode sejarah manusia, Allah SWT berkehendak untuk menghentikan pengiriman nabi dan kitab suci kepada manusia. Untuk itu, Allah SWT menurunkan sebuah kitab suci terakhir yang sifat utamanya adalah terjamin tidak hilang dari muka bumi dan tidak bisa dipalsukan. Dan kitab suci itu mudah dihafal dan memang kenyataannya memang dihafal oleh jutaan manusia sepanjang 15 abad sejak diturunkannya oleh beragam ras manusia. Rasanya, belum pernah ada satu kitab suci pun yang bisa dihafal luar kepala oleh jutaan manusia dalam kurun waktu yang lama.Al-Quran itu dijamin keasliannya sepanjang zaman. Dan jaminan itu secara eksplisit disebutkan dengan tegas di dalam ayat-ayatnya serta disepakati oleh seluruh umat Islam sedunia. Adakah satu ayat saja di dalam injil yang menjamin hal itu ? Di negeri Islam, anak usia 10 tahun bisa menghafal luar kepada 6.600-an ayat itu secara terbolak balik. Cukup dibacakan ujung ayatnya, dia dengan lancar bisa meneruskannya dan tidak berhenti kecualidiminta berhenti. Pernahkan para uskup bahkan paus sekalipun menghafal injil dalam bahasa aslinya luar kepala ? Bahkan separuhnya saja ? Atau 1/3-nya ? 2. Membuktikan Kepalsuan InjilMudah saja untuk membuktikan kepalsuan Injil yang di tangan manusia saat ini.
Ada ribuan versi injil sepanjang 20 abad ini dan satu sama lain bukan sekedar berbeda, tetapi bertentangan secara ekstrim. Dengan logika sederhana, tentu injil-injil yang ribuan itu palsu semua kecuali satu saja yang asli. Sebab ketika menurunkan Injil 20 abad yang lalu, Allah tentu tidak menurunkannya dengan ribuan versi, bukan ?
Al-Quran telah menegaskan bahwa para rahib dan pendeta nasrani telah melakukan pemutar-balikan kitab suci injil oleh tangan yang tidak bertanggung-jawab. Sehingga kepalsuan injil itu bagian dari aqidah dalam Islam.
Silahkan rujuk sejarah penulisan injil dengan hati nurani, bukan sekedar semangat membela diri. Fakta sejarah telah menjelaskan bagaimana injil itu ditulis ulang beberapa abad setelah hilangnya generasi yang pernah hidup bersama nabi Isa. Bandingkan dengan sejarah otentik penulisan Al-Quran yang bahkan ditulis langsung di depan Muhammad SAW. Sangat sulit diterima sikap bersikeras bahwa tidak ada pemalsuan dalam proses penulisan injil yang sudah jauh terlewat dari masa diturunkannya.

Tidak ada komentar: